Sukses

Teknologi Digital Rambah Sektor Pertambangan

Penerapan teknologi digital membuat operasional perusahaan pertambangan lebih efisien.

Liputan6.com, Jakarta Penerapan teknologi digital mulai merambah ke sektor pertambangan. Salah satunya yang diterapkan PT Sumber Mitra Jaya (SMJ). Penerapan teknologi digital membuat operasional perusahaan lebih efisien.

CEO PT SMJ, Kuhan menyatakan, pihaknya menjadi salah satu perusahaan pertambangan yang mulai menerapkan sistem digital dengan menggandeng SAP Hana Enterprise Cloud (HEC), dikombinasikan dengan SAP Rapid Deployment Solution (RDS). Sistem teknologi informasi ini merupakan pengembangan PT Wilmar Consultancy Service.

Menurut dia, penerapan teknologi digital ini mampu operasional perusahaan lebih efisien, baik dari sisi biaya maupun waktu. "Dengan SAP, biaya operasional dapat dikurangi secara signifikan karena tidak diperlukan lagi penyerahan dokumen fisik serta proses administrasi yang memakan waktu dan biaya," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (11/2/2018).

‎Kuhan menjelaskan, SAP HANA Enterprise Cloud mencakup seluruh bagian perusahaan secara terintegrasi mulai dari pembuatan anggaran, manajemen proyek, manajemen pembelian, manajemen penjualan, manajemen perawatan (asset maintenance), manajemen inventory hingga pencatatan akuntansi dan keuangan.

"Selain itu, SAP HANA Enterprise Cloud ini juga memiliki teknologi canggih Fiori yang memungkinan pengguna melakukan transaksi di mana saja, kapan saja, dengan apa saja.‎ Sebab Fiori bisa di akses melalui perangkat mobile seperti ponsel atau tablet. Fitur seperti approval dan analytic reportmembantu level manajer mengontrol perusahaan secara real time," tutur dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Digitalisasi Perusahaan Pertambangan

General Manager PT Wilmar Consultancy Services, Suryanto Wijaya mengatakan digitalisasi dalam berbagai aktivitas sudah terjadi, termasuk di perusahaan pertambangan.

Saat ini perangkat-perangkat digital yang dikenal dengan istilah Internet of Things sudah membanjiri pasar. "Artinya kebutuhan terhadap big data sudah di depan mata," ungkap dia.

‎Suryanto menambahkan, Internet of Things adalah sebuah konsep di mana suatu objek memiliki kemampuan mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.

"Solusi yang kami kembangkan dapat berperan dalam merealisasikan visi SMJ di bidang kontruksi dan pertambangan menjadi sebuah solusi nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh semua pihak yang terlibat," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.