Sukses

Menhub Budi Minta Pemerintah Daerah Bangun Hunian TOD

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, Indonesia sedikit terlambat mengembangkan transit oriented development (TOD).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meminta kepada pemerintah daerah untuk membangun Transit Oriented Development (TOD). Karena TOD adalah konsep hunian masa depan yang lebih modern.

Budi Karya Sumadi mengakui, Indonesia sedikit terlambat dalam pengembangan TOD. Terbukti situasi di perkotaan sudah terlalu padat, sehingga lahan untuk pembuatan TOD sudah cukup minim.

"Saya minta pemerintah daerah, Jakarta, Palembang, Surabaya atau kota-kota lain untuk segera menyediakan lahan bangun TOD ini," kata Budi Karya di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Banyak manfaat jika sebuah kota yang tengah berkembang mensinergikan pembangunan TOD ini. Selain mampu mengurangi kemacetan, juga bisa membangun pusat bisnis di sebuah kota.

Di sisi lain, pemerintah daerah juga harus mengatur pola operasi moda transportasi masal. Dengan demikian TOD bakal memiliki kelebihan tersendiri.

Saat ini, masyarakat menengah tengah kesulitan dalam mencari hunian di tengah kota. Akibatnya banyak yang tinggal di daerah pinggiran yang kemudian setiap kali ke kota memilih menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini yang harus segera dipikirkan pemerintah daerah sebelum terlambat.

"LRT, MRT, itu adalah moda angkutan masal yang akan terus berkembang dalam puluhan tahun ke depan, makanya harus disinergikan dengan adanya TOD," tambah dia. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menteri Basuki: TOD Itu Hunian Murah, tapi Mewah

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengapresiasi upaya BUMN yang membangun huian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Salah satu hal yang menarik perhatian Basuki adalah banyaknya Transit Oriented Development (TOD) atau hunian di stasiun yang belakangan terus dibangun oleh berbagai BUMN sektor karya yang bersinergi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Basuki mengungkapkan sesuai kesepakatan, di setiap pembangunan TOD, setidaknya 30 persen harus dialokasikan untuk MBR. Ini akan membantu masyarakat dalam memiliki hunian tetap atau tidak jauh dari perkotaan.

"Ini satu terobosan yang harus kita dukung. TOD ini hunian terjangkau, tapi fasilitas mewah. Beli hunian bonus kereta api," ujar dia di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dengan tinggal di TOD ini, maka masyarakat langsung punya akses dengan transportasi, yaitu kereta api, tanpa harus merasakan kemacetan di perkotaan. "Ini kemewahan tersendiri. Tidak semua orang bisa mendapat hunian seperti itu," ujar Basuki.

Dalam pembangunannya, TOD ini juga memiliki fasilitas dasar, seperti kawasan komersial dan tempat parkir. Dengan demikian, TOD diharapkan juga mampu mengurangi pergerakan masyarakat, sehingga mampu mengurangi kemacetan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.