Sukses

Tahun Baru Imlek, Bursa Asia Menguat

Pasar saham di China, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia dan Vietnam tutup karena memperingati Hari Raya Imlek.

Liputan6.com, Jakarta - Penguatan yang terjadi di bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mendorong kenaikan pada pembukaan perdagangan di Bursa Asia. Namun memang sebagian besar pasar saham di kawasan Asia libur karena memperingati Hari Raya Tahun Baru Imlek.

Mengutip CNBC, Jumat (16/2/2018), Nikkei Jepang naik 1,09 persen. Saham-saham unggulan menguat diantaranya adalah Kansai Electric Power dan Chubu Electric Power melonjak lebih dari 5 persen.

Sahamdealer mobil bekas Idom juga melonjak 3,7 persen karena adanya berita bahwa perusahaan tersebut bermitra dengan Uber di Afrika.

Sedangkan harga saham bir Sapporo Holdings merosot 5,6 persen setelah membukukan penurunan 16 persen pada laba operasi 2017.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,10 persen, dipimpin oleh kenaikan saham keuangan. Commonwealth Bank of Australia melonjak 0,81 persen sementara penyedia asuransi Suncorp menguat 2,85 persen.

Sedangkan untuk pasar saham di China, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia dan Vietnam tutup karena memperingati Hari Raya Imlek.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wall Street

Wall Street melonjak pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) dan mencatatkan penguatan kelima hari berturut-turut.

Penguatan pada Kamis ini terdorong oleh kenaikan saham-saham di sektor teknologi. Investor juga mengabaikan data angka inflasi yang yang berada di atas konsensus pelaku pasar.

Mengutip Reuters, Jumat (16/2/2018), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 306,88 poin atau 1,23 persen menjadi 25.200,37.

Untuk indeks S&P 500 naik 32,57 poin atau 1,21 persen menjadi 2.731,2. Sedangkan Nasdaq Composite menambah 112,82 poin atau 1,58 persen menjadi 7.256,43.

 

3 dari 3 halaman

Pendorong Utama

Sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan Wall Street. Sedangkan Sektor energi menjadi satu-satunya sektor pembentuk S&P 500 yang berada di zona merah, dengan turun 0,42 persen karena pelemahan harga minyak.

Saham Apple Inc melonjak 3,36 persen dan memberikan kontribusi lebih banyak daripada saham lainnya terhadap kenaikan S&P 500 setelah perusahaan investasi Berkshire Hathaway milik Warren Buffett menjadikan saham perusahaan teknologi tersebut sebagai investasi utama.

Saham Cisco juga naik 4,73 persen menyusul upaya bertahun-tahun pembuat peralatan teknologi tersebuut untuk berubah menjadi perusahaan yang fokus pada pada perangkat lunak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini