Sukses

Intip Trik Atur Anggaran Saat Rayakan Imlek

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Imlek baru saja dirayakan pada Jumat 16 Februari. Kemeriahan Tahun Baru China ini pun dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga. Atau ada yang memanfaatkannya untuk jalan-jalan bersama teman, keluarga, dan lainnya.

Di tengah kemeriahaan tersebut, tak lepas tradisi bagi-bagi angpau. Oleh karena itu, butuh biaya tak sedikit agar perayaan Imlek dapat berjalan lancar. Mungkin tahun ini Anda tak memperhitungkan anggaran buat Imlek sehingga anggaran pun menjadi jebol.

Tak ingin hal itu terulang lagi? Yuk simak ulasan mengatur anggaran menyambut Imlek dari sejumlah perencana keuangan, yang ditulis Sabtu (17/2/2018).

1. Sesuaikan anggaran buat makan malam

Perencana Keuangan PT Mitra Rencana Edukasi, Mieke Rini menuturkan,di tradisi China, malam sebelum Imlek biasanya melakukan makan malam dengan keluarga. Tradisi yang mengharuskan untuk ada 5, 7, atau 9 jenis makanan di meja menjadi tantangan tersendiri untuk diakali dalam melaksanakanya. Mieke mengatakan perlu ada penyesuaian anggaran untuk makan malam ini.

"Iya, karena ini bukan kewajiban namun tradisi yang biasanya dilakukan oleh orang Tionghoa, maka untuk besar-kecilnya bujet untuk lauk pauk sebaiknya menyesuaikan. Jika sanggup 5 jenis lauk pauk, boleh, 7 jenis pun juga boleh, menyesuaikanlah,"ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

2. Hindari hantaran jika dirasa tak perlu

Satu lagi yang menarik, selain ada 5,7, dan 9 jenis makanan dalam tradisi China saat malam Imlek, hantaran juga merupakan tradisi yang tak ditinggalkan sampai sekarang. Rini menyampaikan, karena di setiap rumah sudah tersedia kue keranjang, maka kita sebaiknya membawa 'antaran' ke rumah saudara dengan membelikan makanan yang berbeda. Ini tentu perlu anggaran tersendiri untuk disiapkan.

"Karena kue keranjang sudah ada di setiap rumah, biasanya kita memberi kue lain seperti kue lapis legit, apel, pun bunga-bunga yang tentunya bisa lebih mahal dibanding kue keranjang. Jadi jika budget tidak sesuai, sebaiknya tak usah memaksakan diri," tutur Mieke.

3. Data penerima angpau

Berbeda dengan makan malam Imlek ataupun dengan tradisi hantaran yang tidak wajib, angpau merupakan tradisi yang wajib dipenuhi di setiap perayaan Imlek tiba. Mieke menuturkan bahwa perlu didata dengan jelas siapa saja yang berhak menerima angpau.

"Biasanya angpau kita berikan pada anak-anak, orang belum menikah, atau juga orangtua. Karena anak-anak banyak, bisa keponakan, sepupu, dan juga anak yang baru lahir, maka kita perlu mendata supaya anggaran angpau tidak kelewat batas. Kalau untuk orangtua itu bentuk wujud bakti kita sebagai anak pada orangtua," tambah dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

4. Alokasikan anggaran jauh-jauh hari

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, Mohamad Andoko menyarankan, perlu ada alokasi dana buat Imlek yang dilakukan jauh hari untuk memenuhi tradisi-tradisi yang ada.

"Ya minimal 3 sampai 6 bulan terakhir sudah prepare bujet buat Imlek, karena banyak tradisi yang harus dipenuhi," ujar Andoko.

5. Sisihkan sebagian bonus

Seperti diketahui Imlek tahun ini jatuh menjelang akhir pekan, maka anggaran Imlek tak hanya jatuh pada perayaan tradisinya saja. Ini juga berlaku bagi teman-teman yang ingin melakukan perjalanan setelah Imlek.

"Imlek tahun ini jatuh pada tanggal 16, jadi masih jauh dari hari gajian. Teman-teman sebaiknya perlu mengingat ini supaya berhati-hati dan juga menyisihkan bonus yang didapat untuk alokasi khusus buat Imlek," ucap Andoko.

6. Persiapkan berbagai biaya

Banyaknya tradisi Imlek dalam tahun baru China antara lain makanan, angpau dan juga transportasi, menjadikan Imlek butuh beberapa dana khusus untuk memenuhinya. Andoko menyarankan perlu pembagian anggaran untuk biaya-biaya Imlek tersebut.

"Alokasikan untuk makanan, Angpau, dan juga transportasi dengan baik supaya cashflow tidak berantakan," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.