Sukses

Konsumen Tak Hanya Kaum Hawa, Pertumbuhan Industri Kosmetik Pesat

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan, saat ini konsumen dari kosmetik tidak hanya kaum hawa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memperkirakan bahwa industri kosmetik nasional bakal tumbuh pesat pada tahun-tahun mendatang. Alasannya, seiring perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat Indonesia semakin mempertimbangkan penampilan. 

Airlangga menyebutkan, saat ini konsumen dari kosmetik tidak hanya kaum hawa. Namun, kaum adam juga sangat memperhatikan penampilan sehingga ikut menjadi konsumen kosmetik. 

Perkembangan tersebut mendorong pertumbuhan industri kosmetik nasional. Data dari Kementerian Perindustrian, pertumbuhan industri kosmetik mencapai 20 persen. 

"Industri kosmetik ini pertumbuhannya tinggi karena di zaman now yang pakai kosmetik bukan hanya perempuan. Jadi ngeri-ngeri sedap‎ (pertumbuhan industri kosmetik)," kata Airlangga dalam ‎acara Breakfast Meeting bersama Para Pelaku Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (19/2/2018).

Industri kosmetik dan herbal Indonesia memiliki keunggulan di pasar dunia. Oleh sebab itu, produk kosmetik dalam negeri terkenal di mancanegara dan ekspor kosmetik mengalami peningkatan.

"Jadi Indonesia memang terkenal herbal dan kosmetik‎," ujar Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Industri Kosmetik

Berdasarkan catatan Kementerian ‎Perindustrian, nilai penjualan industri kosmetik sabun dan bahan pembersih pada 2017 mencapai Rp 19 triliun. Angka tersebut naik 11,99 persen jika dibandingkan dengan 2016.

Adapun rata-rata pertumbuhan ekspor produk kosmestik  dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai 3,56 persen.

Pada tahun ini, ‎target ekspor industri kosmetik seperti sabun dan bahan pembersih ‎mencapai US$ 1,67 miliar.

Target tersebut naik pada setahun kemudian atau pada 2019 menjadi US$ 1,81 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.