Sukses

Surya Citra Media akan Private Placement Rp 3,57 Triliun

PT Surya Citra Media Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Februari 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) bersiap ekspansi dan memperkuat permodalan. Untuk dukung ekspansi itu, perseroan membidik dana segar dengan menerbitkan saham baru atau private placement senilai Rp 3,57 triliun.

Induk usaha stasiun tv SCTV dan Indosiar ini pun telah mendapatkan restu pemegang saham untuk penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (20/2/2018).

Perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 1.462.160.123 saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah tersebut sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan.

Harga pelaksanaan PMTHMETD sekurang-kurangnya Rp 2.446 per saham yang merupakan harga penutupan perdagangan saham 5 Desember 2017-11 Januari 2018.

Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk Sutanto Hartono menuturkan, perseroan meminta persetujuan pemegang saham terlebih dahulu melihat adanya sejumlah ekspansi. Akan tetapi, dia belum memastikan apa ekspansi tersebut.

"Ada oppurtunity, bergerak cepat dengan dapat persetujuan dahulu sehingga memudahkan di saat momentum itu ada bisa melakukan investasi," kata Sutanto saat ditemui usai RUPSLB PT Surya CItra Media Tbk.

Ia menuturkan ekspansi yang dilakukan beragam. Bisa berupa investasi pengembangan usaha dengan akuisisi perusahaan lain, potensi penambahan belanja modal, investasi di konten dan digital.

Pelaksanaan private placement sekitar 10 persen saham tersebut dilakukan bertahap selama dua tahun. Pihaknya belum dapat menjelaskan detil mengenai investor strategis yang akan ambil saham yang ditawarkan tersebut.

"10 persen bertahap, sesuai kebutuhan, berapa nilai dan kebutuhannya. Belum (ada investor strategis). Kami minta persetujuan pemegang saham dahulu. Kemudian jajaki investor tertarik investasi di SCM," jelas Sutanto.

Selain itu, perseroan optimistis terhadap kinerja perseroan pada 2018. Sutanto mengatakan, perseroan akan memperkuat program sinetron, program FTV, olahraga, dan pencarian bakat di industri dangdut.

"Fokus eksisting kebetulan patut bersyukur akhir tahun lalu, audience share cukup pesat. SCTV nomor satu, Indosiar posisi dua dan tiga. Market share paling besar. Bagaimana kita terus ekspansi dari sisi konten dengan bisnis yang berhubungan konten dan program kita," ujar Sutanto.

Sutanto menambahkan, perseroan juga optimistis belanja iklan bakal membaik pada 2018. Pihaknya diharapkan dapat peroleh kinerja keuangan di atas target pasar. Ini didukung dari kondisi makro ekonomi, konsumsi masyarakat dan sejumlah perhelatan akbar acara olahraga yaitu Asian Games dan Piala Dunia 2018.

Pelaksanaan Asian Games 2018 dampaknya akan lebih besar untuk belanja iklan mengingat pelaksanaan di Jakarta dan Palembang.

"Market akan growing 6-8 persen. Target di atas 8-10 persen tergantung kondisi makro ekonomi, spending growth. Secara industri tahun lalu turun 8 persen. Optimisme tahun ini ada dua even olahraga yaitu Asian Games dan Piala Dunia," jelas dia.

Adapun usai private placement tersebut, struktur permodalan PT Surya Citra Media Tbk antara lain PT Elang Mahkota Teknologi Tbk menjadi 55,3 persen dari sebelumnya 60,83 persen dan masyarakat menjadi 44,7 persen dari sebelumnya 39,17 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

SCMA Raih Penghargaan

Sebelumnya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), perusahaan yang membawahi stasiun televisi SCTV memperoleh predikat perusahaan dengan tata kelola yang baik atau good corporate governance (GCG) dalam acara Warta Ekonomi Corporate Secretary Award 2017. Surya Citra Media masuk dalam Top 5 GCG Issues in Media Sector.

Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang mampu mengimplementasikan GCG. GCG sendiri tak terlepas dari peran corporate secretary yang merupakan kepanjangan tangan dari direksi dalam menjalankan komunikasi.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasika (Kominfo) Rosita Niken Widiastuti mengatakan, penghargaan ini merupakan momentum bagi corporate secretary. Menurutnya, selama ini corporate secretary memiliki peran yang besar meski bekerja di balik layar.

Dia menambahkan, kinerja corporate secretary yang baik akan membawa kemajuan pada perusahaan."Tugas corporate secretary yang disampaikan khususnya menegakan GCG membawa dampak bagi perusahaan. Kalau corporate secretary memiliki profesional tentu perusahaan mendapat kemajuan," ungkapnya di Balai Kartini Jakarta, Selasa 5 Desember 2017.

Penghargaan ini diberikan setelah melalui riset dengan menimbang prinsip transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness.

Riset dilakukan dengan metode media monitoring yaitu menganalisis isi pemberitaan terkait GCG di 40 media daring nasional dan dilakukan pada 559 perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Monitoring dilakukan sejak Januari hingga September 2017. Jumlah berita yang dianalisis sebanyak 54.433 berita dengan 21.812 kata kunci.

Secretary General Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) Theresia Rustandi menerangkan, peran corporate secretary sangat besar.

Dia bilang, seorang corporate secretary mesti menguasai hukum, keuangan, dan operasional perusahaan. Lalu, menjalin hubungan yang baik dengan investor serta pemangku kepentingan lainnya.

"Paling penting harus mampu komunikasi dengan baik," ungkap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.