Sukses

Kenya Jadi Lokasi Favorit Miliarder buat Cari Rumah Kedua

Sebanyak empat persen orang terkaya dunia sedang mencari properti di Kenya.

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya dunia kini punya destinasi favorit baru sebagai lokasi rumah kedua. Jawabannya, adalah Kenya.

Ibu kota Kenya Nairobi dan beberapa kota di pinggiran lainnya masuk sebagai salah satu spot favorit untuk properti. Hal ini diungkap dalam laporan terbaru yang dirilis oleh perusahaan konsultan properti Knight Frank. Menurut laporan tersebut, sebanyak empat persen orang terkaya dunia sedang mencari properti di Kenya.

Dilansir dari Quartz.com, Jumat (23/2/2018), minat yang besar akan properti di Kenya ini disebabkan dari pertumbuhan properti negara tersebut yang terus melejit dalam satu dekade terakhir. Alhasil, banyak investor yang ingin menanam modal di sana. Pada tahun 2019, Nairobi juga akan menjadi rumah bagi gedung tertinggi di Afrika, The Pinnacle.

Orang terkaya dunia yang tertarik untuk membeli properti di Kenya berasal dari banyak tempat di dunia. Tapi, sebagian besar dari mereka datang dari Inggris dengan presentase 63 persen.

Selain Inggris, miliarder lain yang ingin membeli properti di Kenya adalah Afrika Selatan. Sebanyak 16 persen miliarder di Afrika Selatan ingin bisa memiliki tempat tinggal di Kenya.

Tempat ketiga, keempat dan kelima ditempati oleh miliarder asal Spanyol, Mauritius dan Amerika Serikat. Masing-masing negara memiliki presentase miliarder 11 persen.

Tak hanya itu, Kenya juga sering dianggap sebagai negara dengan perekonomian yang maju. Laporan dari Bank Dunia memprediksi, negara ini bisa mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 6,1 persen pada 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek infrastruktur

Proyek infrastruktur ambisius yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Kenya juga menjadi faktor pendorong melejitnya harga properti di Kenya. Kini tengah dibangun proyek jalan tol serta kereta api yang bernilai US$ 3,2 miliar.

Pertanian merupakan hasil tulang punggung perekonomian sebagian besar warga negara Kenya. Hasil-hasil pertaniannya antara lain padi, tebu, gandum, buah-buahan, sayur-sayuran, kopi, kapas, dan Jagung.

Sebab, Kenya sadar betul bahwa pertanian yang maju dapat memberikan dampak positif atau keuntungan maksimal bagi negara mereka, maka sejak tahun 2008 Kenya mulai menggelar intensifikasi pertanian besar-besaran.

Kenya tercatat sebagai salah satu dari empat negara Afrika yang memiliki sistem pertanian terpadu yang baik dengan didukung oleh sistem irigasi dan penjualan/distribusi pupuk yang merata. Kenya merupakan negara nomor wahid didunia dalam menghasilkan Piretrum yang merupakan insektisida alami.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini