Sukses

Bank Mandiri Incar Penyaluran KPR Tumbuh 15 Persen

PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan KPR sebesar Rp 39,7 triliun hingga akhir 2017.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 15 persen pada 2018. Hingga akhir 2017, perseroan telah menyalurkan KPR tumbuh 11 persen menjadi Rp 39,7 triliun.

Senior Vice President Consumer Loand PT Bank Mandiri Tbk, Harry Gale menuturkan, pihaknya berkomitmen menjadi salah satu pemain utama untuk penyaluran KPR. Pertumbuhan KPR diperkirakan mencapai 15 persen pada 2018.

"Ya tahun ini target double digit, kisarannya 15 persen," tutur dia, saat ditemui wartawan pada Kamis (22/2/2018).

Ia mengatakan, pertumbuhan KPR itu juga didukung dari segmen nasabah target penyaluran KPR yang luas. Ditambah nasabah lama yang ingin beli rumah baru lagi. Adapun tenor atau jangka waktu KPR sekitar 8-20 tahun. 

"Segmen kami sangat luas, mulai dari level FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) hingga rumah luxury. Bisa di atas Rp 10 M kalau memang di secondary market. Competitive advantage Bank Mandiri punya nasabah besar, di atas 17 juta sudah include nasabah," ujar Harry.

 

Ada pun KPR yang diberikan juga dengan sejumlah skema. "Skema yang kami offer, beli baru lagi. Kami top up, minimal dua tahun yang bisa di top up. Jika income bertambah bisa naik lagi dari limit sebelumnya," kata dia.

Selain itu, Bank Mandiri juga menawarkan sejumlah program. Dalam menyambut Tahun Baru Imlek tahun 2018, Bank Mandiri meluncurkan promo suku bunga spesial 5,55 persen untuk dua tahun pertama. 6,55 persen untuk tiga tahun selanjutnya.

Untuk mendukung promo itu, Bank Mandiri bekerja sama dengan developer rekanan unggulan memberikan keuntungan lebih kepada nasabah antara lain subsidi suku bunga menjadi mulai dari 3,55 persen dengan bunga tetap dua tahun pertama. 6,55 persen untuk tiga tahun selanjutnya.Manfaat lainnya yang ditawarkan yaitu same day approval.

Proses approval KPR cepat hanya dalam satu hari khusus untuk nasabah existing Bank Mandiri serta nasabah yang membeli di developer rekanan Bank Mandiri dengan syarat dan ketentuan yang dtetapkan bank.

Selain itu, Harry mengatakan, pentingnya memiliki rumah bagi generasi muda. Hal ini mengingat harga properti lebih cepat naik ketimbang pendapatan seseroang.

"Lifestyle jalan tapi jangan lupa nabung dan beli rumah. Kalau nggak sekarang kapan lagi?," kata Harry.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bank Mandiri Waspadai Perang Suku Bunga pada 2018

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kartika Wirjoatmodjo memperkirakan kinerja penyaluran kredit pada 2018 akan lebih baik jika dibandingkan dengan 2017. Namun demikian, Bank Usaha Milik Negara (BUMN) ini mewaspadai perang suku bunga yang diperkirakan akan terjadi di tahun ini.

Kartika menambahkan, meski membaik, namun pertumbuhan kredit masih akan terbatas. Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit perseroan akan menyentuh dua digit.

"Kita optimis akan membaik di 2018 seiring optimisme perbaikan ekonomi. Mungkin kredit kita akan tumbuh double digit sekitar 11-12 persen," kata Kartika di kantornya, Selasa 6 Februari 2018.

Tahun ini, Bank Mandiri masih mengandalkan segmen korporasi menjadi konsen pengembangan penyaluran kredit. Sementara dari sektornya, infrastruktur seperti pembangkit listrik, pembangunan bandara, jalan tol, menjadi target utama.

Hanya saja, untuk meraih target tersebut, dikatakan Kartika akan sedikit menghadapi tantangan. Salah satunya dari persaingan suku bunga yang akan terjadi di tahun ini.

Tahun 2016 dan 2017, sambungnya, perbankan mulai menurunkan suku bunga dikarenakan imbauan dari berbagai otoritas, seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Tapi untuk 2018 ini sebagian besar sudah single digit, banyak korporasi yang bisa mendapatkan bunga 6-7 persen. Jadi 2018 akan ada persaingan suku bunga, ini menjadi salah satu tantangan perusahaan," Kartika menerangkan.

Melihat kondisi tersebut, Kartika memperkirakan laba perseroan tumbuh di kisaran 10-12 persen pada 2018. Berbeda dengan laba Bank Mandiri 2017 yang mampu tumbuh 49,5 persen menjadi Rp 20,6 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.