Sukses

Ayo, Daftar Bikin SIM A Murah bagi Sopir Taksi Hari Minggu Ini

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menggelar pembuatan SIM A Umum kolektif bagi operator atau pengemudi angkutan sewa khusus atau taksi online dan taksi reguler wilayah Jabodetabek pada Minggu (25/2/2018), bertempat di Ex Air Mancur Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, mulai pukul 07.00 WIB.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, mengatakan, pemerintah memfasilitasi pembuatan SIM A Umum agar para pengemudi angkutan online dan taksi reguler dapat bekerja dengan tenang sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami bekerja sama dengan pihak swasta melalui program CSR mereka, untuk memberi insentif bagi para pengemudi angkutan online dan taksi reguler yang akan membuat SIM A Umum," kata Budi dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Ia menambahkan, setiap pendaftar hanya dikenakan biaya Rp 100 ribu per orang.

Selain itu, Budi menjelaskan, proses pembuatan SIM A Umum kolektif ini tetap melalui prosedur yang sudah diterapkan kepolisian.

Dengan adanya keringanan ini, dia berharap agar para pengemudi taksi online atau angkutan taksi reguler dapat segera memenuhi ketentuan yang berlaku, yaitu memiliki SIM A Umum.

Menyinggung masalah kemudahan permohonan uji kir bagi kendaraan angkutan online, Budi menegaskan bahwa yang dipermudah itu prosedurnya. Ia menjamin kualitas pengujian kendaraan tetap secara teknis serta harus benar-benar memenuhi persyaratan keselamatan dan layak jalan.

Kemenhub bekerja sama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya, didukung pihak swasta menggelar kegiatan ini pembuatan SIM A Umum bagi sopir [taksi online](3310923 "") dan reguler dengan kuota keseluruhan 600 orang dari Jabodetabek.

Para pendaftar terlebih dahulu akan mengikuti pelatihan di ISDC kompleks Satpas Jalan Daan Mogot KM 11 Jakarta yang dijadwalkan pada Sabtu (24/2/2018). Jadwal selanjutnya akan diadakan kegiatan serupa di Surabaya, Jawa Timur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Moratorium, 3 Proyek Kereta Api Ini Terpaksa Terhenti

Pemerintah melalui tiga Menteri Kabinet Kerja, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri BUMN Rini Soemarno, memutuskan untuk menghentikan sementara (moratorium) seluruh pekerjaan pembangunan infrastruktur layang (elevated).

Akibatnya, ada tiga proyek layang kereta api yang terpaksa berhenti sementara. Tiga proyek kereta api tersebut adalah Light Rail Transit (LRT) di Palembang dan Jabodebek, serta Proyek Double-Doube Track (DDT) Jatinegara-Manggarai.

Kendati demikian, untuk proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ditargetkan tetap dapat beroperasi saat Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada Agustus tahun ini.

“Apakah ini (penghentian sementara) akan memengaruhi target pencapaian? Kami kira LRT Sumsel untuk pekerjaan layang hampir semua sudah selesai. Progress seluruhnya sudah 86 persen, di mana pekerjaan layang sudah hampir 100 persen. Semoga saat Asian Games sudah bisa beroperasi,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri di Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Selain LRT, salah satu proyek infrastruktur Kemenhub lainnya yang juga termasuk dalam penghentian sementara adalah Double-Double Track atau jalur dwi ganda Jabodetabek.

Menurut Zulkifri, kendala proyek DDT sebenarnya lebih pada pembebasan lahan ketimbang pekerjaan konstruksi. jadi, ketika evaluasi sudah selesai dilakukan, proyek langsung akan dikerjakan dengan cepat.

“Untuk DDT sudah terhenti sejak kejadian (kecelakaan). Ini masalah utama yang dihadapi bukan konstruksi, tapi pada pembebasan lahan. Kami sering terkendala ini. Sejak kejadian (kecelakaan) hingga saat ini kami belum bisa bekerja, tentu kami akan bekerja cepat setelah dievaluasi oleh K3 (Komite Kecelakaan Konstruksi),” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Zulfikri pun memastikan bahwa dalam pengerjaan konstruksi selain mempertimbangkan pembiayaan, tentunya keselamatan juga diutamakan, baik bagi pekerja maupun masyarakat.

“Memang keselamatan tanpa kompromi. Jangan akibat kita mempertimbangkan biaya, keselamatan kita abaikan,” tuturnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.