Sukses

Jalankan Program Padat Karya di Bandara, Kemenhub Anggarkan Rp 300 Miliar

Program padat karya cash for work ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang pro rakyat kalangan bawah.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan turut melaksanakan program padat karya pada tahun anggaran 2018 ini.

Program padat karya dilaksanakan di lingkungan kerja Ditjen Perhubungan Udara di 153 Bandar Udara di seluruh Indonesia. Salah satunya berlangsung di Desa Curug di lingkungan Bandara Budiarto, Banten yang berada di bawah kendali Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara.

Menurut Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, program padat karya cash for work ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang pro rakyat kalangan bawah dalam pendapatan, yang disampaikan pada berbagai kesempatan dan rapat terbatas bulan November 2017 lalu.

“Prinsip pelaksanaan padat karya adalah menciptakan lapangan kerja dengan penggunaan bahan baku dan tenaga kerja lokal, di mana upah dapat diberikan secara cash atau tunai setiap akhir minggu sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Sasaran padat karya adalah masyarakat daerah setempat yang termasuk angkatan kerja produktif sesuai undang-undang ketenagakerjaan,” ujar Agus kepada wartawan, Sabtu (24/2/2018).

Pekerjaan padat karya di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara akan dilaksanakan bertahap sepanjang tahun 2018 dengan jumlah tenaga kerja mencapai 11.982 pekerja dari masyarakat pedesaan.

Untuk itu, Ditjen Perhubungan Udara menyiapkan anggaran Rp 300 miliar yang terdiri dari upah pada pekerjaan sebesar Rp 250 miliar dan belanja barang Rp 50 miliar yang diambil dari anggaran kegiatan belanja modal APBN 2018.

Menurutnya secara spesifik sasaran padat karya ini adalah warga masyarakat sekitar yang menganggur, setengah menganggur, miskin dan menjadi tulang punggung keluarga.

“Upah yang diberikan per pekerja nantinya rata-rata sebesar Rp 125 ribu per hari menyesuaikan UMR dari daerah setempat. Dengan demikian mereka mendapatkan penghasilan dan bisa membiayai kehidupan sehari-hari. Dan diharapkan hal tersebut juga bisa ikut menggerakkan perekonomian di daerah lingkungan mereka,” lanjut Agus lagi.

Jenis-jenis pekerjaan yang bisa dipadatkaryakan adalah jenis pekerjaan yang bukan merupakan pekerjaan yang bersifat kompleks, sensitif, keahlian khusus. Misalnya adalah penanaman atau pembabatan tanaman atau pohon, pengecatan, pemeliharaan bangunan yang sifatnya sederhana, pembuatan saluran air atau drainase dalam skala kecil, pembersihan ilalang atau semak belukar dan sebagainya.

Beberapa pekerjaan padat karya yang dilakukan di lingkungan Bandara Budiarto Curug di antaranya adalah penanaman pohon di area Pos I, pembersihan ilalang dan semak belukar di sekitar pagar sisi udara, perapihan pohon di sekitar area Pos 1 sampai dengan gedung kantor bandara.

Kemudian pengecatan kantin dan pengecatan pagar, renovasi gedung AAB, pembersihan lokasi serapan air di area gedung AAB, perbaikan gorong-gorong di sekitar jalan inspeksi, pengecatan dan perbaikan gedung operasional sekuriti Pos 1, dan perbaikan dan pengecetan gedung PKP-PK serta pengairan dan saluran air sawah penduduk

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengelola Bandara Diminta Pekerjakan Warga Sekitar

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Santoso memerintahkan segenap pengelola 286 bandara di seluruh Indonesia untuk melibatkan warga sekitar, terkait pekerjaan pemeliharaan dan pengelolaan bandara.

Masyarakat di sekitar bandara ini akan diberdayakan dengan sistim pekerjaan padat karya. Hal tersebut demi menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa pekerjaan padat karya langsung (cash for work) bagi berbagai kegiatan APBN.

"Program padat karya tunai merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia secara menyeluruh untuk terus mendorong optimalisasi dana desa demi mendukung percepatan pengentasan kemiskinan di Tahun 2018. Salah satu yang wajib melaksanakan program padat karya tunai ini adalah Kementerian Perhubungan yang secara spesifik dilaksanakan melalui proyek-proyek pembangunan infrastruktur transportasi," ujar Agus Santoso, Senin (19/2/2018).

Dia mengatakan, program padat karya ini akan meningkatkan peran masyarakat sekitar yang juga dapat memupuk rasa ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan bandar udara.

Hal pastinya, masyarakat mendapatkan manfaat langsung berupa uang tunai yang bisa dibawa pulang membantu perekonomian keluarganya.

Terkait dengan hal tersebut, Agus selaku Dirjen Perhubungan Udara akan menyertai Menteri Perhubungan untuk mengunjungi dan meninjau langsung proyek padat karya tunai di desa Curug Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis (22/2).

Menhub dan Dirjen Perhubungan Udara akan meninjau kegiatan pembangunan dan pemeliharaan di sekitar Bandar Udara Budiarto Curug di Tangerang yang melaksanakan kegiatan padat karya.

"Kegiatan di Curug tersebut juga merupakan gambaran kegiatan yang sama yang telah mulai dilakukan secara serentak di induk 153 Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di seluruh Indonesia pada tahun 2018 ini. Mulai dari wilayah paling barat yaitu propinsi Aceh hingga propinsi Papua di bagian Timur Indonesia," tambah Agus.

Peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan pengerjaan padat karya berjalan dengan benar dan lancar. Selain itu juga sebagai langkah agar semua proyek yang sedang berjalan dalam program padat karya tunai bisa selesai tepat waktu. Sehingga berhasil mengentaskan kemiskinan sesuai dengan misi progam tersebut.

Pekerjaan padat karya tunai untuk bandar udara yang dilakukan di antaranya pekerjaan pengecatan, pekerjaan normalisasi saluran/ pembersihan saluran, pekerjaan pembuatan saluran tanpa pemasangan batu kali atau dengan pemasangan batu kali.

Adapula pekerjaan galian pondasi setempat/ menerus untuk konstruksi ringan (Saluran batu kali, dinding penahan tanah, Pagar), pekerjaan pemagaran, pekerjaan pembangunan bagian bangunan terminal, pekerjaan pembangunan bangunan operasi sederhana, pekerjaan galian penanaman kabel listrik ataupun lampu landasan serta pekerjaan bantu terkait pembangunan/ pelapisan landasan.

Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana sebesar Rp 15,123 triliun dengan belanja upah sebesar Rp 1,274 triliun pada 2018 untuk program padat karya tunai.

Belanja upah tersebut ditargetkan dapat menyerap sebanyak 70.858 tenaga kerja di wilayah 831 desa di 739 Kabupaten/Kota dengan rentang waktu kerja mulai Februari hingga Oktober 2018. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.