Sukses

Dirjen Perkeretaapian Pantau Langsung Banjir yang Genangi Jalur Kereta di Jawa Barat

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri meninjau langsung lokasi jalur kereta api (KA) yang lumpuh akibat genangan banjir di antara Stasiun Tanjung dan Stasiun Losari, Jawa Barat.

Dari hasil tinjauannya, jalur KA tersebut saat ini belum bisa dilalui karena masih tergenang air dengan ketinggian 20 cm. Genangan ini akibat meluapnya Sungai Cisanggarung. Luapan sungai ini juga mengakibatkan jalur KA lintas selatan di sekitar Stasiun Prupuk tergenang.

"Ditjen Perkeretaapian bersama PT KAI berupaya keras untuk menormalisasi prasarana jalur utama kereta api (main line) pada lintas utara dan selatan yg mengalami kerusakan akibat luapan Sungai Cisanggarung sejak kemarin malam," kata Zulfikri, Sabtu (24/2/2018).

Dikatakannya, jalur selatan melalui Ciledug saat ini sudah bisa beroperasi satu jalur dengan kecepatan terbatas sejak tadi malam.

Di lokasi tersebut, saat ini sedang ada proses perbaikan jalur lainnya yang sebagian besar menggantung sepanjang 700 meter.

Adapun jalur utara melalui Losari hingga pukul 09.00 WIB pagi ini masih terendam sepanjang 400 m dengan titik terdalam 20 cm dari kepala rel.

"Namun, kerusakan jalur tidak separah di Ciledug. Saat ini sudah dikerahkan tenaga dan peralatan untuk perbaikannya. Diperkirakan sore nanti juga sdh bisa dioperasikan," tegasnya.

Ditambahkan Zulfikri, rekayasa jalur sudah dilakukan PT KAI sejak tadi malam, di mana sebagian perjalanan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur diarahkan melalui Bandung - Kroya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalur KA Banjir, KAI Antar Penumpang Pakai Bus

Intensitas hujan tinggi mengakibatkan Sungai Cisanggung meluap pada Jumat dini hari, 23 Februari 2018 pukul 00.13 WIB . Akibatnya luapan Sungai Cisanggung membanjiri daerah sekitar termasuk jalur KA antara Stasiun Ketanggungan – Stasiun Ciledug, tepatnya di KM 252+5/7.

"Banjir di jalur KA tersebut pertama kali diketahui oleh warga dan segera dikabarkan kepada petugas Stasiun Ciledug," kata VP Public Relation KAI Agus Komarudin dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2/2018).

Kemudian pada pukul 00.44 WIB, KAI membatasi kecepatan kereta sebesar 10 km per jam pada jalur hulu, dan 20 km per jam pada jalur hilir. Sampai pada pukul 02.45 WIB, baik jalur hulu maupun hilir KM 252+5 sampai 252+00 dinyatakan tidak dapat untuk dilewati KA.

"Dengan kondisi banjir ini, PT KAI (Persero) mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi," tambah Agus.

Adapun untuk pelayanan penumpang, KAI melakukan rekayasa pola operasi overstapen (diantar menggunakan bus) sebagai berikut:

- KA 62, KA 64 (Tegal Bahari) yang harusnya berakhir di Stasiun Tegal, akibat banjir ini, berakhir di Cirebon.

- Untuk KA 210 (Tegal Ekspres) tujuan Stasiun Tegal, berakhir di Cirebon Prujakan.

- Sedangkan KA 63, KA 65 (Tegal Bahari) yang seharusnya berangkat dari Stasiun Tegal, hari ini diberangkatkan dari Stasiun Cirebon. Demikian juga KA 210 (Tegal Ekspres) pemberangkatan awal dari Cirebon Prujakan.

- Untuk penumpang KA 1 (Argo Anggrek) tujuan Stasiun Gambir, penumpang dipersilakan untuk turun di Stasiun Tanjung kemudian para penumpang diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan KA 2 (Argo Anggrek).

- Untuk penumpang KA 122 (KA Sawunggalih) relasi Pasarsenen-Kutoarjo, penumpang dipersilakan untuk turun di Stasiun Cirebon, kemudian para penumpang diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Tegal untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kutoarjo dengan KA 121 (KA Sawunggalih).

- Rekayasa yang sama juga diberlakukan untuk arah sebaliknya. Penumpang KA 121 (KA Sawunggalih) dipersilakan turun di Stasiun Tegal kemudian para penumpang diangkut bus ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasarsenen dengan KA 122 (KA Sawunggalih).

- Penumpang KA 7 (KA Argo Lawu) di Stasiun Prupuk overstapen ke Stasiun Cirebon kemudian melanjutkan perjalanan dengan KA 10(KA Dwipangga).

- Sebaliknya, penumpang KA 10 (KA Argo Dwipangga) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 7 (KA Argo Lawu).

- Penumpang KA 52 (KA Taksaka) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 51 (KA Taksaka).

- Sebaliknya, penumpang KA 51 (KA Taksaka) di Stasiun Prupuk overstapen dengan KA 52 (KA Taksaka).

Bagi para pengguna jasa KA, apabila ingin membatalkan perjalanan dengan tiket yang telah dibeli, KAI (Persero) akan mengembalikan bea 100 persen untuk KA-KA yang terdampak banjir di wilayah tersebut.

"Untuk sementara ini, KAI berupaya mempercepat upaya proses pemulihan dan perbaikan jalur KA di antara Ciledug – Ketanggungan dengan menambah material batu balas. Di estimasi pada sore ini, jalur hulu (barat ke timur) sudah bisa dilewati dengan kecepatan terbatas," tutup Agus.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.