Sukses

Aksi Jual Investor Asing Tekan IHSG 65 Poin

Investor asing melakukan aksi jual Rp 776,25 miliar di seluruh pasar mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada perdagangan saham awal pekan ini. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (26/2/2018), IHSG melemah 65,13 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.554,67. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,54 persen ke posisi 1.092,68.

Sebagian besar indeks saham acuan melemah. Ada sebanyak 211 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 127 saham lainnya diam di tempat. Lalu 149 saham menguat.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat melemah ke posisi 6.554,67. Sedangkan level IHSG tertinggi di kisaran 6.624,02. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 395.582 kali dengan volume perdagangan saham 12,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 776,25 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran 13.649.Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,66 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,12 persen. Sektor saham keuangan melemah 1,66 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham barang konsumsi susut 1,33 persen, dan sektor saham tambang merosot satu persen.Saham-saham yang menguat antara lain saham TAXI naik 28,85 persen ke posisi Rp 67, saham IKAI melonjak 25 persen ke posisi Rp 440 per saham, dan saham ESSA menanjak 15,75 persen ke posisi Rp 338 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham BGTG melemah 8,67 persen ke posisi Rp 137 per saham, saham BOSS susut 5,14 persen ke posisi Rp 1.600 per saham, dan saham PTBA tergelincir 4,71 persen ke posisi Rp 3.240 per saham.

Sementara itu, bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,65 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,25 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,19 persen, indeks saham Shanghai menguat 1,23 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,64 persen, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,39 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelemahan IHSG didorong minimnya sentimen domestik. Sedangkan sentimen eksternal, Nafan menuturkan, pelaku pasar juga mencermati suku bunga the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat.

"Kenaikan suku bunga the Fed yang diproyeksikan secepatnya pada Maret memengaruhi para pelaku pasar untuk bersikap wait and see," kata Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, rupiah juga turut pengaruhi IHSG. "Rupiah sempat sentuh level 13.700 per dolar AS, tetapi mulai stabil di kisaran 13.657," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat di Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah pada perdagangan saham Senin (26/2/2018) ini.

Pada pra-pembukaan perdagangan, IHSG berada di zona merah dengan mencatat pelemahan 0,07 persen atau 4,42 poin ke level 6.615,37. Namun IHSG kemudian menghijau pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG naik 1,11 poin atau 0,02 persen ke level 6.620,9. Sementara Indeks LQ45 pun memerah 0,28 persen ke posisi 1.106,59.

Sebanyak 108 saham tercatat menguat, 20 saham jalan di tempat atau stagnan, sedangkan saham yang melemah sebanyak 93 saham.

Frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 8.112 kali dengan volume 208,82 juta saham dan nilai transaksi Rp 179,1 miliar.

Investor asing melakukan pembelian saham di seluruh pasar sebesar Rp 37,17 miliar. Sementara kurs rupiah masih betah di posisi Rp 13.653 per dolar Amerika Serikat (AS).

Tercatat dua sektor saham melemah, yakni Perdagangan yang turun 0,63 persen dan Keuangan sebesar 0,59 persen.

Sementara penguatan dipimpin saham sektor pertambangan yang naik sebesar 0,54 persen. Disusul sektor saham industri dasar yang menguat 1,41 persen, dan saham infrastruktur naik 0,35 persen.

Tiga saham yang mencetak penguatan tertinggi, yaitu GSMF dengan kenaikan 7,09 persen mencapai 136, Saham BBRM menanjak 6,76 persen menjadi 79, dan saham BBKP menguat 6,40 persen menjadi 665.

Sementara tiga saham yang mengalami penurunan, yakni BMTR melemah 11,38 persen ke posisi 545 dan saham BHIT turun 4,80 persen menjadi 119.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.