Sukses

Gandeng Perguruan Tinggi, PLN Bakal Bangun PLTU Nasional

Sesuai RUPTL, PLTU Nasional pertama akan berlokasi di Bangka dengan kapasitas 2 x 50 MW.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nasional yang merupakan Pembangkit dengan sumber daya secara menyeluruh dari Indonesia untuk Indonesia. PLTU ini nanti rencananya akan dibangun anak bangsa dengan menggandeng kerja sama dengan perguruan tinggi negeri (PTN).

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan, program ini merupakan program strategis yang tidak hanya melibatkan peran PLN dan perguruan tinggi, tapi juga industri dalam negeri, yakni BUMN.

Pembangunan PLTU itu juga adalah perwujudan dari harapan PLN untuk bisa membangun pembangkit listrik mandiri setelah 70 tahun berdiri.

"Ini merupakan mimpi kami bersama, bahwa selama lebih kurang 70 tahun berdiri, rasanya tidak elok kita tidak satu pun bisa membangun pembangkit listrik secara mandiri. Mudah-mudahan rencana ini bisa terlaksana dalam waktu singkat, yakni 2-3 tahun ke depan," kata Sofyan di Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Menanggapi hal itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menyambut baik niat yang ingin dilakukan PLN.

Menurut dia, pemanfaatan kemampuan dalam negeri ini nantinya bisa dijadikan solusi untuk menghemat biaya keperluan impor demi mencapai tingkat elektrifikasi yang lebih tinggi.

"Pertama kali saya bicara dengan Pak Sofyan sebagai Dirut PLN waktu itu saya tanya komponen apa sih yang sudah bisa kita buat sendiri. Ternyata masih kecil sekali, padahal elektrifikasi harus bisa lebih tinggi. Jadi dengan bisa membuat sendiri akan jauh lebih efisien," kata Rini.

"Saya sangat bangga ini PLN semangat bagaimana kita ke depannya bisa membuat pembangkit dengan kemampuan kita sendiri. Nanti akan ada pembangkit 2 x 50 MW yang targetnya selesai sebelum 2022," kata Rini lagi.

PLTU Nasional yang dibangun dengan menggunakan produk dalam negeri diharapkan dapat memperkuat struktur industri nasional, sehingga tercipta lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesempatan kerja.

Sesuai RUPTL, PLTU Nasional pertama akan berlokasi di Bangka dengan kapasitas 2 x 50 MW.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dorong Riset Energi, PLN Gandeng 7 Universitas Negeri

PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan tujuh Perguruan Tinggi Negeri. Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan riset dalam bidang sumber daya manusia, pengembangan, dan penelitian ketenagalistrikan hingga inovasi kendaraan listrik.

Menteri BUMN Rini Soemarno turut hadir dalam acara penandatanganan tersebut. Dalam arahannya, Menteri Rini mengatakan kerja sama yang akan dilakukan merupakan langkah yang tepat. BUMN sebagai agen perubahan berkewajiban untuk menciptakan kemandirian dan kemajuan bangsa melalui pemberdayaan para intelektual perguruan tinggi.

"Saya menyambut baik kerja sama seperti ini. Saya bahkan mendorong hal semacam ini juga dilakukan BUMN yang lain dengan melibatkan dunia pendidikan yang lebih banyak. Sehingga link and match dunia pendidikan dan dunia usaha benar-bwnar terwujud," kata Menteri Rini di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN Sofyan Basir juga mengungkap dukungannya akan program ini. Sofyan menilai kerja sama yang melibatkan potensi anak bangsa dapat mendorong roda perekonomian.

"Salah satu bentuk kerja sama kami nantinya adalah PLTU Nasional yang merupakan pembangkit dengan sumber daya secara menyeluruh dari Indonesia untuk Indonesia," kata Sofyan.

Inovasi yang akan dilakukan bersama perguruan tinggi ini adalah program magang bersertifikasi, pembangunan PLTU nasional dan pembuatan bus listrik.

Ketujuh Perguruan Tinggi Negeri yang ikut dalam kerja sama ini yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gasjah Mada (UGM), Universitas Udayana, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), dan Universitas Diponegoro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.