Sukses

IHSG Memerah Terseret Sektor Saham Pertambangan

Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.597,7 dan terendah 6.591,008.

Liputan6.com, Jakarta Seperti Wall Street dan Bursa Asia, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tertahan jelang akhir pekan ini. Sektor saham pertambangan menjadi pengganjal terbesar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (2/3/2018), IHSG memerah 8,34 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.6597,71. Pada pukul 09.00, IHSG kembali melemah 11,5 poin atau 0,18 persen ke posis 6.594,4. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,30 persen ke posisi 1.098,53.

Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Ada sebanyak 60 saham menguat. Sebanyak Sedangkan 79 saham diam di tempat dan 88 saham melemah.

Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.597,7 dan terendah 6.591,008. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 7.196 kali dengan volume perdagangan 15,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 91,1 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 9,45 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.746.

Sebagian besar sektor saham melemah dengan dipimpin sektor saham pertambangan yang turun 1,13 persen. Disusul sektor saham keuangan turun 0,38 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,28 persen.

Sementara yang menguat hanya sektor saham konstruksi sebesar 0,06 persen dan aneka industri yang naik 0,02 prsen.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain saham TPMA naik 18,18 persen ke posisi Rp 260, saham RBMS mendaki 15,48 persen ke posisi Rp 222 per saham, dan saham ARII menanjak 8,7 persen ke posisi Rp 1.240 per saham.

Sedangkan saham yang melemah antara lain saham HERO melemah 5,26 persen ke posisi Rp 900 per saham, saham NASA tergelincir 4,15 persen ke posisi Rp 370 per saham, dan saham PTRO susut 3,09 persen ke posisi Rp 2.320 per saham.

Bursa Asia melemah di akhir pekan ini, dipicu investor yang khawatir jika kebijakan Presiden Donald Trump yang mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan mengenakan tarif impor produk baja dan aluminium, bisa meningkatkan momok perang perdagangan global.

Melansir laman Reuters, Jumat (2/3/2018), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Sementara Nikkei Jepang jatuh 2,4 persen.

Sebelumnya Wall Street tercatat melemah dengan indeks S&P 500 kehilangan 36,16 poin atau 1,33 persen menjadi 2.677,67. Ini sehari setelah para investor melakukan aksi jual akibat kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan pada tahun ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Berpeluang Menguat Kembali, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Jumat ini. Kondisi ekonomi dan bursa saham global akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Recapital Asset Management Kiswoyo Adi mengungkapkan, pergerakan IHSG berpeluang menguat mengikuti kondisi bursa saham global saat ini.

"IHSG akan bergerak di level support 6.550 dan resistence 6.700," tutur dia kepada Liputan6.com, Jumat (2/3/2018).

Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG berpotensi menguat melihat terus berkurangnya capital outflow dan rilis data ekonomi yang cenderung stabil.

"IHSG akan bergerak di kisaran 6.555 hingga 6.728," tutur ia dalam ulasannya.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menyatakan IHSG akan bergerak di level support 6.592 - 6.578.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG