Sukses

Menilik Usaha Jasa Pernikahan Palsu yang Sedang Naik Daun di Vietnam

Pihak penyedia jasa bisa menggelar sebuah pesta pernikahan palsu sesuai permintaan klien lengkap dengan mempelai pria dan tamu undangan.

Liputan6.com, Jakarta - Vietnam dikenal sebagai negara yang memiliki tanah yang subur. Maka tak heran, Vietnam pun dijuluki sebagai lumbung padi Asia.

Meski demikian, tidak semua warga Vietnam mengadu nasib menjadi seorang petani. Dalam beberapa tahun kebelakang, ada satu jenis usaha yang sedang naik daun di negara yang berbatasan langsung dengan China ini.

Cukup unik, usaha tersebut ternyata menawarkan jasa pernikahan palsu. Pihak penyedia jasa bisa menggelar sebuah pesta pernikahan palsu sesuai permintaan klien lengkap dengan mempelai pria dan tamu undangan. Tentu, klien yang berminat harus bersedia untuk membayar dengan nominal tertentu.

Usaha jasa pernikahan palsu ini bisa naik daun di Vietnam bukan tanpa sebab. Ternyata, jasa seperti ini banyak disewa oleh wanita Vietnam yang putrinya mengandung diluar nikah.

Dilansir dari Odditycentral.com, Rabu (7/3/2018) mengandung di luar nikah merupakan sesuatu yang tabu dan sepatutnya tidak terjadi oleh wanita yang belum bersuami di Vietnam. Meski demikian hal ini kerap terjadi.

Alhasil, tingkat aborsi di Vietnam pun sangat tinggi. Wanita yang mengandung di luar nikah memilih untuk mengaborsi kandungannya daripada menanggung malu karena stigma dan yang masing sangat kental di masyarakat.

Jasa pernikahan palsu hadir untuk sebagai jawaban dari isu tersebut. Ada beberapa ibu dari wanita yang mengandung diluar nikah memutuskan untuk tidak mengaborsi kandungan putrinya. Agar tidak dikucilkan di masyarakat, mereka pun menggelar pernikahan palsu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Biaya Beragam

Biaya untuk menyelenggarakan pernikahan palsu ini beragam. Seorang pengusaha bernama Van Thien menuturkan, untuk paket VIP dikenakan biaya US$ 4.300 atau Rp 61,4 juta.

Lebih lanjut ia juga menuturkan bahwa jasa pernikahan palsunya sudah menyewakan mempelai pria ke lebih dari 1.000 wanita Vietnam dalam 10 tahun terakhir. Tahun lalu, Van Thien memiliki pegawai sebanyak 1.000 orang yang kebanyakan berperan sebagai mempelai pria palsu dan tamu pernikahan.

Mengejutkannya, permintaan akan pernikahan palsu ini pun bertambah. Van Thien mengatakan ia bisa menyelenggarakan hingga 15 pernikahan palsu per bulannya.

Jasa pernikahan palsu milik Van Thien bukanlah satu-satunya yang ada di Vietnam. Bulan lalu, AFP merilis laporan tentang perusahaan bernama Vinamost yang juga bergerak di bidang yang sama. Jasa pernikahan palsu mereka dibanderol degan harga US$ 1.500 hingga US$ 4.500.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.