Sukses

IHSG Berpotensi Menguat, Simak Saham Pilihan Berikut Ini

Pergerakan IHSG berpotensi menguat oleh rilis data ekonomi pada penjualan ritel.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Rilis data ekonomi pada penjualan ritel akan membayangi laju indeks. 

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG berpotensi menguat oleh rilis data ekonomi pada penjualan ritel.

"Selain itu pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga masih memberikan sentimen positif terhadap beberapa emiten yang memiliki kecenderungan terpengaruh oleh kondisi nilai tukar. IHSG berpotensi menguat," tuturnya pada Liputan6.com,  Jumat (8/3/2018).

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menyatakan IHSG berada pada level resisten di 6.467 - 6.490.

"IHSG mengindikasikan adanya potensi bullish dengan range berada pada area resisten di 6.467 - 6.490," tandasnya.

Sedangkan Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi mengungkapkan IHSG berada pada kisaran support di 6.350 dan resistance di 6.500.

Untuk saham, William memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan juga PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).

Nafan memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), dan juga PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Sedangkan Kiswoyo memilih saham PT Unilever Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan juga PT Astra International Tbk (ASII).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

Pada perdagangan Kamis, IHSG ditutup di zona hijau dengan kenaikan 74,75 poin atau 1,17 persen ke level 6.443,02. Indeks saham LQ45 terpantau naik 1,36 persen.

Kenaikan IHSG ditopang penguatan di hampir seluruh sektor saham. Sektor keuangan memimpin penguatan dengan lonjakan 2,36 persen.

Diikuti sektor saham infrastruktur naik 1,67 persen, dan industri dasar terkerek 1,06 persen. Sedangkan sektor saham pertambangan justru tergelincir sebesar 0,34 persen.

Sebanyak 205 saham mengalami penguatan, 163 saham melemah, dan sebanyak 114 saham stagnan. Nilai transaksi perdagangan senilai Rp 9 triliun, volume transaksi tercatat mencapai 10 miliar saham, dan total frekuensi perdagangan sebanyak 489.606 kali.

Investor asing masih tercatat melakukan penjualan senilai Rp 165,29 miliar di seluruh pasar. Aksi jual investor asing ini mulai berkurang ketimbang perdagangan kemarin. Sementara kurs rupiah berada di level 13.810 per dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.