Sukses

LEUmart, Minimarket yang Digagas Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara di Serang

LEUmart membuka kesempatan berwirausaha bagi para pedagang tradisional.

Liputan6.com, Serang - Selain membuka Bank Wakaf Mikro (BWM), Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara di Kabupaten Serang turut menggeluti bisnis ritel yang digagas Lembaga Ekonomi Umat (LEU) bernama LEUmart. 
 
Targetnya, 1.000 gerai LEUmart akan berdiri di wilayah Jabodetabek. "Direncanakan, dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, akan bertambah menjadi 10 ribu LEUmart di seluruh Indonesia," ujar Direktur Operasional LEUmart Ronny Indradi di Serang, Banten, Rabu (14/3/2018).
 
LEU dikatakan membuka kesempatan berwirausaha bagi para pedagang tradisional, dengan fasilitas yang lebih modern seperti di minimarket pada umumnya.
 
Adnan, Business Support LEUmart Pondok Pesantren An-Nawawi, mengatakan tipe transaksi pembelanjaan di LEUmart masih tradisional. Pembeli bisa mengambil barang yang diinginkan secara eceran seperti di warung.
 
"Harganya itu harga untuk rakyat. Pembeli bisa beli satuan, jadi anak kecil bisa beli satu set bungkus jajanan yang mereka suka, enggak perlu beli satu pak gede. Kelasnya kelas warung," ucap dia kepada Liputan6.com.
 
Keberadaan minimarket di Pondok Pesantren An-Nawawi sudah berjalan hampir tiga bulan. LEUmart tidak hanya diperuntukkan bagi para santri penghuni pesantren saja, melainkan warga di sekitar gerai bisa bertransaksi.
 
Direktur Utama LEUmart Bambang Wijonarko menyatakan, LEUmart telah menjalin mitra kerja dengan beberapa pihak seperti PT Pos Logistik, Telkom Sigma, Infomedia Telkom, dan BNI Syariah.
 
Berkat kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM serta PINBAS MUI, UMKM serta pelaku usaha kecil menengah setempat pun dapat memasarkan produk-produk halal mereka di LEUmart
 
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

OJK Targetkan 20 Bank Wakaf Mikro Berdiri di 2018

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka Bank Wakaf Mikro (BWM) di berbagai pondok pesantren sebagai usaha untuk memberikan dana pinjaman kepada pelaku usaha kecil menengah. Selain memberikan pinjaman, pembinaan juga akan turut diberikan agar usaha yang didirikan dapat terus terpantau lancar.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, sudah ada 20 Bank Wakaf Mikro yang dibangun di Jawa. Selain itu, pihaknya juga akan segera mendirikan 20 Bank Wakaf Mikro lainnya di seluruh Indonesia.

Secara dana pengelolaan, OJK mengandalkan sumbangsih pemberian donatur.

"Masing-masing Bank Wakaf ukuran pasnya diberikan Rp 8 miliar. Potensi nasabahnya itu untuk sekitar 3 ribu nasabah," ujarnya di sela-sela kunjungan ke Pondok Pesantren An-Nawi Tanara, Kabupaten Serang, Rabu (14/3/2018).

Hingga awal Maret 2018, dari 20 Bank Wakaf Mikro yang telah disalurkan pembiayaan kepada 2.784 nasabah dengan total nilai pembiayaan sebesar Rp 2,45 miliar.

Skema pembiayaan kepada nasabah sendiri adalah pembiayaan tanpa agunan dengan nilai maksimal Rp 3 juta dan marjin bagi hasil setara 3 persen per tahunnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini