Sukses

Gandeng Indonesia Power, Hutama Karya Bangun PLTS di Tol Sumatera

Pembangunan PLTS bisa menguntungkan PLN sebab mendorong pemenuhan target Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Uniknya, PLTS ini akan dibangun di sepanjang jalur tol di Sumatera.

Direktur Pengembangan Usaha PT Hutama Karya (Persero) Putut Ari Wibowo mengatakan, ruas jalan tol di Sumatera tidak menguntungkan dari sisi finansial sebab traffic atau lalu lintasnya masih rendah.

"Untuk proyek kelistrikan, kami bekerjasama dengan anak usaha PLN, yaitu Indonesia Power, merancang pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di sepanjang jalan tol di Sumatera, kapasitas 500 MW," kata Putut, pada Rabu (14/3/2018).

Pembangunan PLTS tersebut juga menguntungkan PLN sebab bisa memenuhi target Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

"Sehingga kita mencoba untuk memanfaatkan energi matahari dalam rangka untuk memenuhi juga RJPP PLN sudah memasukkan 500 MW di sepanjang koridor jalan tol." jelas dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sistem Grid

Rencananya, PLTS tersebut akan menggunakan sistem grid supaya lebih efisien. Ada pun ruas jalan tol yang akan digunakan sebagai PLTS adalah sepanjang 320 km dengan lebar 30 meter.

Ditargetkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) akan dilakukan tahun ini, dan investasi akan dimulai tahun depan.

"Sistemnya masih pake grid jadi masuk pada saat ada matahari, kalau nanti matahari gak ada tetap pakai pembangkit yang ada karena kan kalau pake grid kan lebih efisien. Kita sebenarnya intinya ingin memanfaatkan koridor jalan tol saja," jelasnya.

Meski demikian, Putut mengaku belum menentukan nilai investasi PLTS di jalan tol tersebut. Sementara untuk harga jual per Kwh akan disamakan dengan listrik dari tenaga lain.

"Masih studi karena kan bagaimana kemampuan matahari, solar cahaya yang cocok kapan, nah investasinya seperti apa, nah ini harus kita pelajari dulu. Hitungan per Kwh standar saja." tutup dia. 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.