Sukses

RI-Selandia Baru Sepakat Genjot Perdagangan hingga Rp 40 Triliun di 2024

Liputan6.com, Jakarta Para pimpinan perusahaan di Indonesia dan Selandia Baru bertemu dalam ajang Chief Executive Officer (CEO) Meeting, di Clifftons Conference, the Majestic Center, Wellington, Selandia Baru, Senin 19 Maret 2018.

Pertemuan CEO ini diadakan bersamaan dengan momentum kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Selandia Baru untuk membahas isu-isu bilateral, termasuk isu perdagangan.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arlinda mengatakan,‎ ajang pertemuan CEO ini bertujuan memperkuat komitmen Indonesia membuka ekspor ke negara dengan pasar yang belum tergarap (un-tapped country) seperti Selandia Baru.

“Diharapkan momentum ini dapat semakin membuka peluang untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke negara dengan pasar yang belum tergarap seperti Selandia Baru. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menghasilkan kesepakatan atau transaksi potensial antara pelaku usaha dua negara untuk meningkatkan perdagangan bilateral di masa mendatang,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (19/3/2018).

‎Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi ikut menyaksikan para Menteri Kabinet Kerja dan para CEO perusahaan Indonesia bertukar pikiran dengan otoritas Selandia Baru dan CEO perusahaan Selandia Baru, yang dipimpin Minister of Agriculture, Bio Security, Food Safety and Rural Community; and Associate Minister of Trade Damien O'Connor.

Arlinda mengungkapkan, Indonesia dan Selandia Baru memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan hubungan perdagangan di masa depan. Kedua negara berkomitmen mencapai total perdagangan sebesar USD 2,9 miliar atau Rp 40 triliun di 2024.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misi Dagang

Hingga hari ini, misi dagang Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke Selandia Baru telah mencatatkan potensi transaksi USD 9,74 juta. Ini terdiri dari negosiasi produk kopi, tenaga kerja perkebunan dan permesinan, produk turunan kelapa sawit, pupuk, serta makanan dan minuman.

Dalam kesempatan tersebut juga ‎dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Selandia Baru.

Terdapat tiga penandatanganan yaitu antara Kalbe Farma dan Westland Milk Products; Kalbe Farma dan Fonterra; serta Jakarta International College (JIC) dan Auckland University of Technology.

"Nota kesepahaman meliputi penjajakan kerja sama bahan baku produk, pengembangan pasar, dan pendidikan," tandas Arlinda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.