Sukses

Kontribusi Go-Jek ke Perekonomian RI Mencapai Rp 10 Triliun

Kontribusi Go-Jek ke perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra pengemudi dan pendapatan mitra UMKM.

Liputan6.com, Jakarta Survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) menyebut PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau dikenal Go-Jek berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Menurut Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Turro S. Wongkaren, Kontribusi Go-Jek pada perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra pengemudi yang mencapai Rp 8,2 triliun. Sementara, pendapatan mitra UMKM sebesar Rp 1,7 triliun.

“Kalau digabung, angkanya menjadi Rp 10 triliun. Ini ada di batas bawah karena yang disurvei hanya driver sepeda motor dan UMKM. Belum fitur yang lain, seperti Go-Car dan yang lain,” kata Turro di Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Survei ini dilakukan kepada 7.500 responden, terdiri atas 3.315 pengemudi roda dua, 3.465 konsumen, dan 806 mitra UMKM.

Responden berasal dari sembilan wilayah, antara lain Bandung, Bali, Balikpapan, Jabodetabek, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, dan Surabaya.

Turro menambahkan, mitra UMKM ini merupakan usaha yang tergabung dalam aplikasi Go-Food. Sebanyak 30 persen mitra UMKM merasa diuntungkan dan 64 persen lainnya tidak ada perubahan.

“ Sebelum bermitra dengan Go-Jek, 76 mitra UMKM tidak melayani pengiriman pesan antar,” kata dia.

Menurut Turro, ada 89 persen responden mengaku Go-Jek memberikan dampak yang baik bagi masyarakat umum. Tak hanya itu, konsumen juga tak mau Go-Jek lenyap dari transportasi Indonesia.

“Ada 78 persen responden mengatakan, jika Go-Jek berhenti beroperasi, (ini) akan membawa dampak buruk kepada masyarakat,” kata dia.

Reporter: Muhamad Ilman Nafian

Sumber: Dream.co.id

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Astra International Kucurkan Dana Rp 2 Triliun ke Go-Jek

PT Astra International Tbk (ASII) menyatakan menyuntikkan investasi modal sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,04 triliun (asumsi kurs Rp 13.623 per dolar Amerika Serikat) di Go-Jek, perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.

Dengan menggabungkan keahlian Astra di bidang otomotif dan jangkauan Go-Jek yang luas kepada konsumen, kedua perusahaan yang merupakan national champion akan mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama untuk meningkatkan produktivitas.

Selain itu, hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat masuk ke sektor ekonomi formal, serta mendukung inovasi produk dan jasa untuk menciptakan pasar baru.

Semua ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejak awal berdiri, Go-Jek telah menciptakan lapangan pekerjaan kepada jutaan penduduk Indonesia.

Jumlah pengemudi Go-Jek yang terdaftar saat ini mencapai lebih dari 1 juta pengemudi, dengan lebih dari 125 ribu mitra usaha, dan 30 ribu penyedia jasa di platform Go-Jek, yang menyediakan berbagai jenis jasa seperti transportasi, pengantaran makanan, kurir barang, jasa kebersihan, hingga keperluan pembayaran. Go-Jek memfasilitasi lebih dari 100 juta transaksi setiap bulan.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto mengatakan, pihaknya antusias dapat menjadi bagian dari perjalanan Go-Jek yang luar biasa. Go-Jek merupakan pemain utama dalam ekonomi digital Indonesia dan dipimpin oleh manajemen anak bangsa yang solid.

"Astra berharap kolaborasi dengan Go-Jek akan memberikan nilai tambah bagi bisnis Astra serta mengakselerasi inisiatif Astra di bidang digital," ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (12/2/2018).

Selanjutnya, Prijono menambahkan, pihaknya mendukung national champion seperti Go-Jek, yang memiliki misi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen Astra untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia.

"Teknologi memiliki peran yang penting untuk mencapai tujuan ini, dan kami yakin akan daya transformasi perusahaan yang fokus pada digital seperti Go-Jek," ujar dia.

Sementara itu, Nadiem Makarim, Chief Executive Officer dan Founder Go-Jek, mengatakan, kolaborasi dengan Astra International menandakan pencapaian yang signifikan bagi Go-Jek.

"Kepercayaan yang ditunjukkan oleh salah satu perusahaan paling terkemuka dan merupakan ikon Indonesia ini, adalah sebuah bentuk pengakuan tersendiri atas keberhasilan strategi kami. Baik Astra maupun Go-Jek didirikan dengan misi untuk memajukan Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Astra," jelas dia.

Ia menuturkan, kedua organisasi ini memiliki kepercayaan yang sama, dengan berkolaborasi bisa bersama-sama mengakselerasi perkembangan ekonomi serta meningkatkan hajat hidup jutaan penduduk bangsa ini.

"Sebagai perusahaan teknologi terdepan, Go-Jek telah menunjukkan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi Indonesia sejak 2015. Hal ini sejalan dengan komitmen Astra untuk senantiasa mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah," ujar dia.

Andre Soelistyo, President dan Co-Founder Go-Jek, menyatakan, salah satu grupdengan bisnis yang paling terdiversifikasi di Indonesia, Astra akan memberi banyak dukunganseiring dengan percepatan inovasi Go-Jek.

"Kami yakin bahwa Go-Jek akan mendapatkan banyak keuntungan dari pengetahuan dan keahlian operasional Astra, serta sinergi di dua organisasi kami," ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini