Sukses

Seluruh Sektor Saham Memerah Bikin IHSG Melemah

Ada sebanyak 19 saham menguat namun tak mampu mengangkat laju IHSG.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah jelang akhir pekan. Seluruh sektor saham menunjukkan pelemahan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (23/3/2018), IHSG turun 115,96 poin atau 1,85 persen ke posisi 6.138,109. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG naik 146,4 poin atau 2,34 persen ke posisi 6.107,63. Indeks saham LQ45 menguat 3,20 persen ke posisi 993,82. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 19 saham menguat namun tak mampu mengangkat laju IHSG. Sebanyak 189 saham melemah dan 69 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.144,9 dan terendah 6.105,56.

Adapun total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.764 kali dengan volume perdagangan 194,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 182,4 miliar. Investor asing masih jual saham. Aksi jual saham tercatat Rp 38,01 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.773.

Tercatat, seluruh saham memerah. Sektor saham industri dasar mencatat pelemahan terbesar 3,17 persen. Disusul sektor saham konsumer turun 2,91 persen dan sektor saham manufaktur melemah 2,87 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham BFI melemah 13,60 persen ke posisi Rp 710 per saham, saham INDX naik 9,93 ke posisi Rp 155 per saham, dan saham MTSM menguat 7,75 persen ke posisi Rp 278 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TAXI merosot 12,37 persen ke posisi Rp 163 per saham, saham DWGL melemah 13,33 persen ke posisi Rp 65, dan saham KBOX tergelincir 13,24 persen ke posisi Rp 236 per saham.

 Tonton Video Pilihan Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perang Dagang AS dan China Memanas, Bursa Saham Asia Terkapar

Bursa saham Asia terkoreksi pada perdagangan Jumat (23/3/2018), mengekor anjloknya pasar saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Tekanan ini merupakan imbas dari kekhawatiran perang dagang antara AS dan China.

Mengutip CNBC hari ini, indeks saham Nikkei Jepang terperosok 2,97 persen. Sedangkan indeks Topix tercatat turun tajam 2,43 persen.

Sebanyak 33 sektor saham diperdagangkan merosot. Sektor saham material dan keuangan memimpin pelemahan. Eksportir besar pun merugi. Saham Toyota jatuh 2,57 persen dan saham Sony anjlok 3,02 persen.

Sementara itu, indeks saham Kospi Korea Selatan terseret ke bawah dengan pelemahan 2,09 persen. Saham perusahaan teknologi buntung, seperti Samsung Electronics dengan catatan penurunan tajam 2,67 persen.

Saham produsen baja, Posco rontok 2,79 persen. Tetapi Hyundai Steel dan Seah Steel masing-masing 0,79 persen dan 2,69 persen. Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mendapat penangguhan sementara bea masuk impor baja oleh Amerika Serikat.

Bergerak ke Australia, indeks saham S&P/ASX 200 tergelincir 1,68 persen. Seluruh sektor saham berada di zona merah. Saham perusahaan tambang, Rio Tinto turun signifikan 4,31 persen, dan saham BHP susut 3,6 persen.

Saham produsen minyak pun ikut terkena imbas pelemahan menyusul penurunan harga minyak dunia tersengat sentimen khawatir perang dagang yang memukul Wall Street.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG