Sukses

Pemerintah Bakal Kembangkan KEK Tanjung Api-api

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, mengadakan rapat koordinasi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil serta Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.

Rapat tersebut membahas mengenai rencana penambahan Tanjung Carat masuk dalam kawasan ekonomi khusus atau disebut KEK Tanjung Api-api, Sumatera Selatan. 

Menteri Sofyan mengatakan, rencana tersebut dimasukkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 51 tahun 2014 mengenai kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-api.

"Ada usul memasukkan Tanjung Carat sebagai bagian dari Tanjung Api-api. Di PP sekarang belum masuk, untuk merubah posisi ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pak Gubernur," ujar dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (23/3). 

Rencana penggabungan ini bertujuan untuk memperluas akses keluar masuk ke KEK Tanjung Api-api. Sebab, pemerintah menilai pelabuhan yang dimiliki oleh Tanjung Api-api saat ini tergolong dangkal dan perlu pengembangan.

"Karena memang pelabuhan itu yang paling bagus di Tanjung Carat sana. Pelabuhan yang dalam. Yang sekarang itu sangat dangkal sekali," ujar dia.

 

Reporter: Anggun Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, penambahan tersebut akan memperluas kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-api menjadi sekitar 4.000 hektare.

Penggabungan ini diharapkan dapat mengintegrasikan industri di Tanjung Api-api dengan baik. 

"(Luasnya) Jadi banyak Tanjung Siapi-api 2.000 tambah 2.000an (Tanjung Carat). Tanjung Carat itu di ujung utara. Itu reklamasi seluas 2.000 hektare lebih sedikit. Tanjung Si Api-api nanti di satu tempat integrasi. Jadi industrinya ada di sini, ruangnya melalui pelabuhan laut deep sea port," jelas dia. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.