Sukses

Bank Dunia: Perekonomian Negara Asia Tenggara Tetap Tumbuh

Perekonomian Indonesia bersama dengan Malaysia, Thailand dan Filipina akan tetap tumbuh karena terdorong konsumsi domestik.

Bank Dunia menilai negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi harapan di tengah permasalahan yang terus menggelayuti perekonomian global. Perekonomian Indonesia bersama dengan Malaysia, Thailand dan Filipina akan tetap tumbuh karena terdorong konsumsi domestik.

Melansir the Business Time, Laporan Bank Dunia menyebutkan Asian Development Bank (ADB) menyanjung keberhasilan banyak negara di kawasan Asean yang mampu mencapai pertumbuhan ekonomi dan terlindung dari permasalahan ekonomi global.

"Pertumbuhan ekonomi diprediksi akan berlanjut sebesar 5,7 persen tahun depan dan 5,8 persen pada tahun berikutnya," menurut laporan Bank Dunia tentang East Asia and Pacific Update, Sabtu (22/12/2012).

Semua negara tersebut terbantu setelah terjadinya pelemahan permintaan dari kawasan Eropa, Amerika Serikat dan Jepang dan dalam menghadapi perlambatan di China.

Khusus pada tahun ini pertumbuhan ekonomi di Asia Timur (tidak termasuk Cina) akan rebound menjadi 5,6 persen tahun ini dari 4,4 persen pada 2011.

Hal menonjol lainnya, bahwa neraca perdagangan secara keseluruhan negara-negara tersebut telah tetap surplus tahun ini. Namun perdagangan dikatakan secara keseluruhan tidak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan.

Pertumbuhan yang kuat justru terdorong dari konsumsi domestik dan investasi bersama dengan pemulihan di bidang manufaktur .

Negara lain seperti Myanmar dikatakan juga akan cerah dengan adanya keterlibatan masyarakat internasional. Perekonomian Myanmar terus mengalami akselerasi pada tahun fiskal 2011-12, dengan pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,5 persen, dan diperkirakan akan mencapai 6,3 persen pada tahun fiskal 2012-2013.

Namun kondisi buruk terjadi pada perekonomian terbuka seperti di Singapura dan Hongkong yang diperkirakan terkena dampak eksternal dari perekonomian global. (NUR/IGW)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.