Sukses

Perancang 'Ferrari' Listrik Tucuxi Pernah Membenci Dahlan?

Menteri BUMN, Dahlan Iskan, akhirnya bisa menguji mobil listrik keduanya, Tucuxi, yang dibuat mirip Ferrari. Namun siapa sangka, jika pencipta mobil ini pernah membenci pemberitaan soal Dahlan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, akhirnya bisa menguji mobil listrik keduanya, Tucuxi, yang dibuat mirip Ferrari. Namun siapa sangka, jika perancang mobil ini dulunya pernah membenci pemberitaan media terkait sepak terjang Dahlan Iskan.

"Dulu dia salah satu orang yang benci dengan berita-berita pak Dahlan," ucap Kepala Bagian Humas dan Protokol Kementerian BUMN, Faisal Halimi, test drive mobil Tucuxi di Senayan, Jakarta, Minggu (23/12/2012).

Menurut Faisal, Danet Suryaman yang merupakan lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), merupakan pencipta mobil listrik Tucuxi yang telah mengantongi hak paten di Jepang.

Pria yang memiliki perusahaan Electrikcar di Amerika Serikat ini merupakan satu dari lima pencipta mobil listrik yang diajak bekerja sama dengan Dahlan. Kelima teknokrat ini dijuluki Dahlan sebagai putra petir.

Selain Danet, empat orang lainnya adalah Mario, Ricky, Rafi (India Gujarat), dan Dasep Ahmadi. Mereka berlima memiliki keahlian masing-masing, dari mulai ahli membuat motor, kelistrikan, hingga baterai.

"Mereka putra bangsa yang bertemu saat pameran teknologi di Jogja 24-25 Mei lalu. Nah, Pak Dahlan mengumpulkan mereka. Inilah cikal bakalnya," ungkap Faisal.

Dia menambahkan, mobil listrik kedua yang dirakit hampir 6 bulan itu memang ditargetkan untuk kalangan masyarakat kelas atas. Untuk kalangan menengah ke bawah, Dahlan menawarkan mobil hijau yang sudah lebih dulu diluncurkan.

Khusus mengenai Ferrari Tucuxi, mobil jenis sedan sport ini diproduksi di Bengkel Kupu-Kupu Malam di Jalan Magelang, Jogjakarta.

Dahlan berharap jika mobil ini sudah diproduksi secara masal atau ditetapkan sebagai mobil nasional, harga mobil ini akan lebih murah. (SHD)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini