Sukses

9 Prediksi 'Ngawur' di Tahun 2012

Suku Maya bukan satu-satunya pihak yang salah membuat prediksi pada tahun 2012. Banyak para ahli yang juga gagal memprediksi secara tepat berbagai isu ekonomi.

Salah satu suku di Amerika Selatan, Maya pernah membuat prediksi mengerikan bahwa dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012. Buktinya, hingga tanggal yang ditentukan, dunia masih berputar dan ramalan tersebut pun langsung sirna.

Suku Maya bukanlah satu-satunya pihak yang salah dalam membuat prediksi. Ternyata banyak prediksi yang dikeluarkan kalangan berpendidikan bahkan para ahli yang justru meleset.

Dikutip dalam laman money.cnn.com, berikut 11 prediksi ngawur tahun 2012 yang terbukti tidak terbukti sama sekali:

1. Peluncuran Apple TV

Pada 2012, analis dari Jefferies Group, Peter Misek, pernah sesumbar mengatakan bahwa Apple TV  akan rilis pada pertengahan 2012. Para penggemar produk Apple atau yang dikenal dengan Apple Fanboy juga telah menyebarkan berita kehadiran produk Apple TV yang dinilai lebih cepat dari persiapan.

Sayang, prediksi tersebut terlalu dini untuk disampaikan. Apple TV justru gagal diluncurkan dalam waktu dekat, lantaran ketidaksiapan produk itu sendiri.

Dan Misek, merupakan salah satu contoh orang atau lembaga yang terjebak pada permainan  produsen raksasa itu dalam menebak jadwal kehadiran Apple TV.

The Newyork Times pernah melaporkan bahwa Apple telah mengumumkan jika Apple TV bakal mulai meringsek masuk ke pasar pada akhir 2012.  Lagi-lagi, peluncuran produk itu tak kunjung terealisasi. Bahkan Misek kembali membuat  perkiraan yang lebih spesifik.

Dia mengatakan, bahwa produsen elektronik asal Jepang, Sharp  segera diminta memproduksi layar yang akan digunakan pada Apple TV. Namun, akhirnya dia merevisi pandangannya tersebut.

Sekarang, dia berharap, Apple TV bakal benar-benar rilis di September atau Oktober 2013.

2. Harga Rumah Anjlok Lagi

Ekonom asal New Jersey, Gary Shilling memperkirakan, angka penyitaan rumah di 2012 bakal menembus 3-5 juta unit. Kondisi ini akan berujung pada penurunan jumlah permintaan rumah serta mendorong harga rumah di AS anjlok. Penyitaan juga diprediksi banyak terjadi di negara Florida.

Namun sampai saat ini, prediksinya tidak pernah terbukti. Justru saham pengembang perumahan kembali terangkat dan diriingi dengan kenaikan harga rumah serta maraknya pembangunan rumah baru.

3. Indeks S&P500 di Level 1.250

Para ahli memproyeksikan, rata-rata indeks S&P500 akan melonjak naik di level 1.360 atau tumbuh 12% pada akhir tahun ini dibanding pertengahan Desember 2011. Jika dilihat, pekan ini, S&P500 akan stabil di angka 1.450 atau naik 16%.

Para ahli itu nampaknya cukup cerdas, kecuali Kepala Riset Strategi Ekuitas dari Goldman Sachs AS, David Kostin. Dia mengungkapkan, bahwa keseluruhan saham akan flat di penghujung 2012 dan S&P500 akan berakhir di 1.250. Dia bahkan memprediksi S&P500 bakal bullish di 2013 pada level 1.575.

4. Saham Facebook Layak Beli

Masih ingat ketika Facebook menjadi perusahaan yang berhasil meraup dana US$ 100 miliar? Itu tujuh bulan yang lalu, dan sekarang para pialang dan investor ritel harus menangguk rugi  lantaran tak kebagian untung dari aksi Go Publik jejaring sosial terbesar di dunia ini.

Sejak melepas saham perdananya ke publik pada Mei lalu dengan menjual US$ 38 per saham, saham Facebook terus merosot.

Sebelumnya, saham dari perusahaan Mark Zuckerberg itu diprediksi menembus angka US$ 27. Tapi justru harus turun US$ 17 dengan nilai valuasi perusahaan melorot US$ 60 miliar. Hal tersebut jauh dari perkiraan awal.

Kondisi ini disinyalir akibat kecerobohan bankir dalam proses penawaran kepada investor. Namun itu hanya pengalihan isu dari kebenaran jika Facebook sebagai perusahaan muda memang rentang akan konsekuensi negatif.

5. Romney Menjadi Presiden AS

Presenter program Ekonomi di CNBC, Larry Kudlow pernah mengeluarkan prediksi yang justru berakhir dengan sangat memalukan.

Dia memperkirakan, Calon Presiden AS, Romney akan mencicipi kemenangan dalam pemilu Presiden AS melawan Barrack Obama dengan perolehan 330 suara.

Faktanya, pada akhir pemilihan, Obama jauh mengungguli Romney dengan raihan masing-masing 332 suara dan 206 suara.

6. Kas AS Meningkat Tajam

Mantan Ahli Strategi BlackRock, Bob Doll menerbitkan 10 prediksi untuk tahun ini. Dan perkiraan mengenai kas-lah yang menjadi kesalahan fatalnya.

Dia memproyeksikan, awal Januari ini, kas akan terisi 1,97%. Dan rupanya target itu tidak jauh dari harapan yang justru terpangkas 1,84%. Bahkan titik terendah terjadi pada awal Desember ini di posisi 1,59%.

Banyak cara dilakukan, seperti mempertahankan suku bunga yang lebih rendah, kekhawatiran investor, fiscal cliff kebijakan The Fed.

7. Penjualan Mobil Nissan Leaf Melonjak

CEO Nissan, Carlos Ghosn memprediksi mobil kebanggaan dengan tipe Nissan Leaf bakal terjual dua kali lipat menjadi 20 ribu unit di 2012.

Sayang, prediksi itu tidak terbukti. Penjualan terlampau optimis itu belum mencapai target yang ditetapkan. Bahkan penjualan mobil tersebut turun 16% dari 2011.

Meski gencar mempromosikannya lewat iklan terbaru, namun tak mampu mengejar ekspektasi penjualan mobil Nissan Leaf.

8. Kembalinya JC Penney

CEO baru jaringan retail ternama Appel, JC Penney, Ron Johnson, berjanji akan menerapkan strategi harga yang pantas serta toko yang lebih bersih untuk mendongkrak penjualan. Keputusan Johson pun mendapat respon positif dari pelaku Wall Street terlihat dari harga saham JC Penney yang naik ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir di awal 2012.

Sayangnya, JC Penney hanya mempertahankan strategi itu enam bulan saja. Setelah itu, kembali ke strategi lawas yang membuat pelanggan menjadi tak nyaman. Akhirnya, kejadian tersebut membuat penjualan tak lagi membaik dan terpaksa turun setiap kuartal. Saham pun jatuh sebesar 43%.

9. Saham Zynga Layak Beli

Pada malam tahun baru 2011, tujuh analis Wall Street diberi amanah untuk memprediksi saham Zynga dengan posisi jual atau beli. Lima dari mereka menganjurkan membeli perusahaan game sosial terbaik dengan permainan Farmville itu.

Mereka menargetkan saham Zynga selama setahun akan berada di harga US$ 11,70. Namun pada 19 Desember 2012, saham itu terus merangkak naik dan tembus ke harga US$ 2,40.(FIK/SHD)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini