Sukses

5 Etika Memberi Bingkisan Akhir Tahun di Kantor

Banyak orang bertanya-tanya bagaimana etika yang benar memberi bingkisan akhir tahun untuk atasan dan sesama rekan kerja, dan tidak membuat Anda terlihat canggung.

Banyak orang bertanya-tanya bagaimana etika yang benar memberi bingkisan akhir tahun untuk atasan dan sesama rekan kerja, dan tidak membuat Anda terlihat canggung.

"Etika memberikan bingkisan akhir tahun ibarat hantu yang menakutkan bagi beberapa orang, sedikit saja kecerobohan dan anda akan terus dihantui penyesalan", kata Vicky Oliver, pakar personal branding coach dan penulis buku 301 Smart Answers to Tough Business Etiquette Questions.

"Contoh paling mudah, katakanlah teman sekantor Anda punya sebuah bingkisan kecil di mejanya. Bagaimana kalau ternyata itu untuk Anda dan Anda tidak mempersiapkan apa-apa untuknya? Namun bagaimana bila itu bukan untuk Anda! Haruskah Anda masih memberinya sesuatu? Jika demikian, berapa banyak uang harus Anda keluarkan", lanjutnya.

“Budaya memberi bingkisan bisa berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Maka cara terbaik untuk mempelajarinya adalah dengan bertanya pada rekan terpercaya Anda yang sudah bekerja setidaknya dua tahun di sana".

Secara umum, Oliver menambahkan, "Anda tidak perlu memberikan bingkisan rekan kerja Anda kecuali bila Anda bekerja di sebuah kantor dengan jumlah orang sebanyak lima atau kurang darinya".

Tapi, imbuhnya, "Bila Anda punya rekan yang begitu banyak menolong Anda sepanjang tahun ini, sebuah kartu yang mengekspresikan rasa terima kasih Anda dan sebuah bingkisan kecil sudah cukup berharga. Anda hanya perlu menjadi bijaksana dan bijaksana untuk masalah ini”.

Berikut ini 5 etika dalam memberikan bingkisan akhir tahun dari Vicky Oliver, dikutip dari www.fortune.com, Selasa (25/12/2012).

1. Jangan terlalu mahal

"Tidak bijaksana bila Anda membelikan sebuah scarf sutra kepada rekan Anda, sementara rekan Anda memberikan sekotak permen dan membuatnya merasa malu", saran Oliver. Coba pertimbangkan sebuah kartu ucapan, buku masak, sebotol anggur, segenggam bunga, atau sebuah voucher belanja.

2. Tunjukkan perhatian

"Hindari memberikan bingkisan yang sama untuk semua orang di kantor", Oliver menyarankan tidak masalah bila perusahaan melakukannya pada semua klien, tetapi secara individual, sebaiknya Anda tidak menirunya.

Intinya adalah Anda menunjukkan Anda bersungguh-sungguh dalam memberi. Bila Anda menyadari seorang rekan berusaha mengurangi berat badan 5 kg, jangan beri ia sekotak cokelat seperti pada rekan yang lainnya.

3. Siapkan bingkisan cadangan

Hanya untuk berjaga-jaga bila ada seseorang yang tidak pernah Anda duga sebelumnya memberikan Anda sebuah bingkisan. Ide yang bagus bila di laci meja kantor Anda sudah siapkan satu atau beberapa bingkisan yang cadangan untuk hal-hal tak terduga semacam ini.

4. Don’t try to be funny

Apa yang menurut orang lucu, mungkin bagi kolega Anda adalah mengherankan, atau bodoh. Jangan lakukan hal yang aneh-aneh.

5. Pastikan staf helper dan service kebagian

Termasuk staf-staf suporting seperti resepsionis dan asisten di sekitar area kerja Anda, dan mungkin juga pengantar surat yang selalu menyapa Anda ramah, cleaning service, dan siapa pun yang membuat hari-hari Anda lebih mudah dan menyenangkan.

Di beberapa perusahaan, bahkan beberapa karyawannya juga berinisiatif patungan untuk memberi sebuah tanda terima kasih ekstra. Biasanya sejumlah uang dalam sebuah kartu ucapan yang manis. Untuk orang-orang ini sejumlah uang jauh lebih berharga dibanding sebuah sarung tangan.

Dan bicara tentang penghargaan, bahkan bila di tempat kerja Anda di mana tidak ada budaya memberi bingkisan, tidak berarti Anda salah bila mengiriminya kartu ucapan dan tulisan tangan ucapan terima kasih untuk kolega yang telah bekerja bertahun-tahun dan menginspirasi Anda, atau membuat pekerjaan Anda lebih mudah dan menyenangkan.

“Semua orang pasti senang menerimanya. Bahkan, banyak di antaranya lebih senang menerima ucapan "terima kasih" yang tulus daripada sebuah bingkisan mahal. (LUK/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini