Sukses

5 Strategi Atasi Kelangkaan & Mahalnya Daging Sapi di 2013

Kelangkaan pasokan dan tingginya harga daging sapi di 2012 mendorong pemerintah membuat strategi agar kondisi serupa tak terjadi kembali di tahun 2013.

Kelangkaan pasokan dan tingginya harga daging sapi di 2012 mendorong pemerintah membuat strategi agar kondisi serupa tak terjadi kembali di tahun 2013.

Menteri Pertanian Suswono menyebutkan ada lima strategi memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi nasional di 2013.

Dia menyebutkan konsumsi daging sapi pada tahun depan akan mencapai 549,7 ribu ton. Pemerintah merancang kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dari produk lokal 474,4 ribu ton dan impor 32 ribu ton daging sapi serta sapi bakalan setara daging 48 ribu ton.

"Kebutuhan konsumsi daging sapi sebenarnya dapat pula dikompensasi dengan  penganekaragaman konsumsi protein seperti daging unggas, telur, ikan maupun protein nabati," jelas dia, Rabu (26/12/2012).

Meski demikian, menurut dia, pemerintah harus tetap mengambil langkah untuk memenuhi pasokan daging tersebut. Upaya atau program pada 2013, yakni:

1. Pengaturan pengendalian impor secara konsisten untuk mengendalikan stabilitas harga daging sehingga mampu mendorong motivasi peternak.
2. Perbaikan distribusi sapi dari sentra produsen ke konsumen
3. Penyelamatan sapi betina produktif
4. Revitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH)
5. Optimalisasi inseminasi buatan dan kawin alam
6. Penanganan gangguan reprduksi.

Mentan juga mengakui jika permasalahan logistik atau transportasi menjadi faktor dominan kenaikan harga daging di Indonesia karena pengirimannya dilakukan antar pulau dan belum ada sarana memadai.

Untuk atasi ini, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan sudah bekerjasama menyiapkan transportasi yang memudahkan angkutan daging tersebut.

"Untuk angkutan ternak sudah disiapkan, mudah-mudahan tahun 2013 sudah dimanfaatkan tapi tidak sepenuhnya untuk ternak bisa untuk manusia atau barang sekaligus ternak. Tahap awal kapal," pungkasnya. (NUR/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.