Sukses

RI Ternyata Lebih Banyak Impor Tembakau

Mentan Suswono memastikan pemberlakukan PP tembakau takkan berdampak pada petani bahan baku rokok tersebut. Sebab, kebutuhan tembakau selama ini lebih banyak dipasok dari luar negeri.

Menteri Pertanian (Mentan) Suswono memastikan pemberlakukan peraturan pemerintah (PP) mengenai tembakau takkan berdampak pada petani bahan baku rokok tersebut. Sebab, kebutuhan tembakau selama ini lebih banyak dipasok dari luar negeri.

"Kalau dilihat antara ekspor dan impor, tembakau lebih banyak berasal dari impor," kata Suswono dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, (11/1/2013).

Data pertanian mencatat, nilai ekspor tembakau Indonesia sepanjang tahun 2012 hingga Oktober mencapai  136 juta ton. Sementara untuk impor mencapai lebih dari empat kali lipat sebanyak 588 juta ton.

Dibandingkan 2011, aktifitas ekspor dan impor tembakau Indonesia pada 2012 mengalami kenaikan. Tercatat volume ekspor mencapai 2011 mencapai 147 juta ton sementara impor 507 juta ton.

Melihat kondisi tersebut, Mentan optimistis pemberlakuan PP Tembakau takkan mengganggu produksi petani. Bahkan dirinya optimistis produksi tembakau petani bakal terserap distributor rokok nasional.

"Jadi pada dasarnya tak ada larangan menanam tembakau dan peluang yang masih sangat besar," kata Suswono.

Kendati demikian, mantan anggota DPR ini mengimbau, para petani untuk mulai mengantisipasi berkurangnya permintaan tembakau. Kondisi ini bisa terjadi seiring makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

"Sejumlah lokasi mulai melakukan tumpang sari bahkan di Jawa Tengah menanam kopi. Mereka yang sudah beralih, ketika produksi ada alternatif lain selain tembakau," kata Suswono. (SHD)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini