Sukses

PLTP Kamojang 5 dan Lahendong 4 akan Beroperasi 2014

Pertamina akan mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dan Lahendong 2014 mendatang. Kedua PLTP, diresmikan pembangunannya oleh Menteri ESDM Jero Wacik.

Pertamina akan mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)  Kamojang dan Lahendong 2014 mendatang. Kedua PLTP, pada Sabtu ini diresmikan pembangunannya oleh Menteri ESDM Jero Wacik.

Peletakan batu pertama Pembangunan PLTP Unit 5 Kamojang berkapasitas 30 MW dan pengembangan lapangan panasbumi Lahendong untuk suplai uap ke PLTP Unit 4 Lahendong diharapkan dapat meningkatkan peran panas bumi untuk ketahanan energi nasional.

Peresmian kedua proyek tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan di Gedung Dipa Bramanta Kantor PGE Area Kamojang oleh Menteri ESDM Jero Wacik yang didampingi Direktur HuluPertamina Muhammad Husen, Sabtu (12/1/2013).

Dua proyek panas bumi tersebut adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 5 Kamojang, serta pengembangan lapangan Lahendong untuk suplai uap ke PLTP Unit 4 Lahendong.

PLTP Unit 5 Kamojang yang dikelola oleh Pertamina Geothermal Energy merupakan pengembangan dari 4 unit PLTP yang sudah ada dengan kapasitas terpasang saat ini 200 MW.

Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy Adiatma Sardjito, dalam siaran persnya, Sabtu (12/1/2013) menyebutkan PLTP direncanakan mulai beroperasi 2014 mendatang, dengan penambahan kapasitas sebesar 30MW.

Lokasi PLTP Unit 5 Kamojang berdampingan dengan lokasi PLTP Unit 4 Kamojang dalam satu lahan seluas 3.85 Ha, yang terletak 42 km sebelah Tenggara Kota Bandung atau 23 sebelah Barat Laut kota Garut.

Sementara itu prospek Lahendong seluas 12 km persegi memiliki sumber daya sekitar 300 MW dengan cadangan terbuktikan sebesar 80 MW.

Panas bumi dari Lahendong merupakan salah satu pilar pendukung pasokan listrik di Sulawesi Utara, yang 40% di antaranya telah bersumber dari energi panas bumi.

"Pertamina menyambut baik penugasan yang diberikan oleh Pemerintah untuk segera memanfaatkan energi panas bumi yang terkandung dalam bumi Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat," kata Direktur Hulu Muhammad Husen.

"Dua proyek dari Pertamina Geothermal Energy ini merupakan bagian dari tekad Pertamina untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan, terutama yang bersumber dari panas bumi,” lanjut Husen.

Pertamina Geothermal Energy merupakan anak perusahaan Pertamina yang mengelola 14 wilayah kerja panas bumi yang tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi.

Pertamina Geothermal Energy saat ini menghasilkan listrik sebesar 402 MWe yang berasal dari lapangan panasbumi Kamojang, Lahendong, dan Sibayak.

Pertamina Geothermal Energy juga sedang melakukan eksplorasi di berbagai daerah seperti, Lumut Balai (Sumatra Selatan), Ulubelu (Lampung), Hululais (Bengkulu), Sungai Penuh (Jambi).

Diharapkan pada 2014 dapat mencapai energy availability panas bumi perusahaan sebesar 100.000 BOE.

Baru-baru ini, Pertamina Geothermal Energy mulai memproduksi uap panas bumi untuk pasokan ke PLTP Ulubelu 2x55 MW yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 6 Desember 2012 bersama proyek-proyek lainnya.

Selain itu, Pertamina Geothermal Energy juga telah berhasil membor dan menguji produksi untuk sumur HLS C1, Hululais, dengan kapasitas 15 MW pada September 2012. (Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini