Harga CPO Diperkirakan Melemah pada Pekan Ini

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Berjangka Malaysia diperkirakan akan cenderung bearish pekan ini, di tengah tingginya stok seperti laporan Dewan Minyak Sawit Malaysia, serta penurunan data ekspor yang dirilis surveyor kargo.

Interband Grup Senior pedagang CPO, Jim Teh mengatakan, pasar akan terus berkurang setelah stok CPO pada Desember dilaporkan sebesar 2,63 juta ton."Saya berharap harga CPO di Bursa berjangka berkisar antara RM 2.000 dan RM 2.100 per ton," kata dia seperti dilansir Business Time, Senin (15/1/2013).

Teh mengatakan para pedagang akan berhati-hati mendapatkan laporan penurunan ekspor oleh surveyor kargo, Intertek Testing Services dan Societe Generale de Surveillance, Kamis pekan lalu.

"Ekspor CPO turun karena musim dingin, di mana pembeli India dan Cina beralih ke pasokan biji minyak domestik. Hal tersebut juga karena CPO cenderung membeku pada cuaca dingin," katanya.

Teh menilai harga yang lebih rendah akan lebih menarik pembeli, menciptakan permintaan untuk komoditas dan membantu kenaikan persediaan.

Dia juga mengatakan struktur pajak ekspor baru CPO pada 1 Januari 2013, akan memakan waktu lebih dari tiga bulan untuk mkembuahkan hasil.

Revisi pajak ekspor pasti akan membuat minyak nabati jauh lebih murah daripada produksi Indonesia dan ini akan memacu permintaan CPO Malaysia.

Untuk minggu-hanya berakhir, harga CPO bergejolak sepanjang minggu karena data ekspor yang bearish, mengecilkan persediaan CPO pada Desember ditambah dengan aksi profit taking pedagang.

Berdasarkan harga CPO pada Jumat-to-Jumat di Januari 2013, harga CPO turun RM 100 menjadi RM 2.269 per ton, Kemudian pada Februari 2013 menurun RM 92 menjadi RM 2.333 per ton, Maret turun RM 99 menjadi RM 2.368 per ton dan April turun RM 108 menjadi RM 2.396 per ton .

Di pasar fisik, pada akhir pekan Januari ini, harga CPO diperkirakan turun RM 10 menjadi pada RM 2.280 per ton. (NUR/NDW)