Sukses

Produksi Emas Newmont di Indonesia Anjlok 79%

Produksi emas Newmont dari tambang Batu Hijau anjlok hingga 79% (year on year) pada 2012 menjadi 33 ribu ounces. Hal itu terjadi karena perseroan sedang mengembangkan fase 6 di tambang tersebut.

Newmont Mining Corporation mencatat penurunan produksi emas pada tahun 2012 hingga 79% (year on year) menjadi 33 ribu ounces di tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat. Penurunan produksi disebabkan saat ini perseroan tengah mengembangkan fase 6 di tambang tersebut.

Tidak hanya emas, produksi tembaga di tambang yang dikelola anak usahanya yaitu PT Newmont Nusa Tenggara tersebut juga anjlok 45% menjadi 76 juta pound di 2012, dari tahun sebelumnya 137 juta pound.

“Prioritas kami adalah mempercepat proyek pengupasan lapisan di tambang Batu Hijau untuk mempersiapkan pengembangan fase 6," jelas Gary Goldberg, President dan Chief Operating Officer (COO) Newmont Gary Goldberg dalam keterangan resminya, Senin (28/1/2013).

Turunnya produksi tersebut juga telah menekan volume penjualan emas dan tembaga Newmont yang berasal dari Batu Hijau sepanjang 2012.  Penjualan emas Newmont anjlok hingga 81% menjadi menjadi 32 ribu ounces dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 145 ribu ounces. Sedangkan penjualan tembaga pada periode yang sama turun 46% menjadi 79 juta pound, dari sebelumnya 145 juta pound.
 
Menurut  Goldberg, kondisi ini akan berlanjut pada tahun ini. Newmont memprediksi produksi emas pada tahun ini di kisaran 20 ribu-30 ribu ounces. Sementara untuk tembaga di kisaran 75 juta-90 juta pound

Kondisi serupa juga dialami perusahaan tambang Amerika Serikat lainnya Freeport McMoRan Commper & Gold Inc yang mencatat realisasi produksi emas dari tambang Grasberg, Papua sepanjang 2012 mencapai 862 ribu ounces.

Angka ini turun 32% dari tahun sebelumnya 1,272 juta ounce. Hal itu didorong turunnya kadar bijih emas di tambang tersebut.

Tidak hanya emas, produksi tembaga Freeport di Tambang Grasberg juga ikut turun 17,8% menjadi 695 juta pound, dari sebelumnya 846 juta pound.

Begitupun dengan penjualan emas dan tembaga Freeport juga anjlok. Volume penjualan emas turun 27,95% menjadi 915 ribu ounces dan tembaga turun 15,3% ke level 716 juta pound.

Kinerja Freeport di Indonesia cukup tertolong dengan realisasi harga jual rata-rata emas sepanjang 2012 yang naik menjadi US$ 1.664 per ounce, dari tahun sebelumnya US$ 1.583 per pound.

"Namun harga jual rata-rata tembaga turun menjadi US$ 3,58 per pound, dari US$ 3,85 per pound pada 2011," jelas President and CEO Freeport McMoran, Richard C Adkerson seperti dikutip dari laporan tahunan Freeport.

Manajemen Freeport memperkirakan memperkirakan penjualan tembaga dari Indonesia meningkat menjadi 1,1 miliar pound dan 1,2 juta ounce emas pada tahun ini. "Peningkatan penjualan dari Indonesia akan terjadi pada 2013 sebagai dampak dari meningkatnya kadar emas dan kenaikan produksi dari tambang DOZ (Deep Ore Zone)," ungkapnya.

Turunnya produksi emas Freeport dan Newmont juga telah membuat realisasi produksi emas nasional sepanjang 2012 turun 15,4% menjadi 66 ton, dari 78 ton pada 2011.

"Produsen utama seperti Freeport itu menghadapi mogok kerja lebih dari dua bulan. Selain itu, kadar konsentrat emas di Freeport juga turun," ungkap Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Ditjen Minerba, Kementerian ESDM, Dede Ida Suhendra saat berbincang dengan Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Tidak hanya Freeport, penurunan produksi emas di tambang Batu Hijau milik PT Newmont Nusa Tenggara diakibatkan oleh pengolahan cadangan bijih dengan kadah yang lebih rendah. "Produksi mereka juga turun karena mereka sedang menuntaskan pengembangan eksploitasi ke fase 6 dan fase 7," jelas dia. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.