Sukses

Mentan: Lahan Sempit, Bagaimana Petani Mau Kaya?

Sebutan Indonesia sebagai negara agraris rupanya belum mampu mendorong kesejahteraan petani. Hal itu dibuktikan dengan masih minimnya lahan pertanian bagi jutaan petani di Tanah Air.

Sebutan Indonesia sebagai negara agraris rupanya belum mampu mendorong kesejahteraan petani. Hal itu dibuktikan dengan masih minimnya lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian bagi jutaan petani di Tanah Air.

Menteri Pertanian, Suswono menghitung, setiap kepala keluarga (KK) di Indonesia hanya mempunyai rata-rata areal pertanian seluas 0,3 hektar.

"Lahan pertanian di Indonesia hanya 13,5 juta dengan penduduk sekitar 240 juta jiwa. Jika di rata-rata nasional kan, lahan pertanian bagi per KK. Bagaimana petani bisa kaya kalau skala ekonominya saja nggak memadai," terang dia seusai rapat koordinasi (Rakor) Kedelai dan Alih Fungsi Lahan di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Kondisi ini, menurut Suswono, sangat berbeda dengan negara tetangga, Thailand. Dengan perbandingan jumlah penduduk empat kali lipat di bawah Indonesia, luas lahan pertanian Thailand justru bisa mencapai 9 juta hektar.

"Itu artinya, lahan pertanian untuk warga Thailand sekitar 3 hektar per KK atau per petani," kata dia

Areal pertanian di Negeri gajah Putih ini juga semakin terjamin karena lahan itu tidak boleh dipecah-pecah. Areal pertanian tersebjut juga hanya boleh diteruskan oleh satu anak. 

Melihat kondisi itu, Suswono menilai pentingnya agraria bagi kehidupan masyarakat Indonesia harus diimbangi dengan lahan-lahan pertanian baru. Upaya ini diharapkan bisa memperluas areal pertanian yang digarap para petani. (Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini