28% Pendapatan Orang RI Dipakai untuk Belanja Pangan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,7% yang dibarengi dengan bertumbuhnya kelas menengah, menyebabkan alokasi belanja untuk konsumsi meningkat. Meski pengeluaran untuk gadget seperti telepon pintar  dan tablet mengalami kenaikan tinggi, pangan tetap menyedot anggaran paling besar.

Berdasarkan survei konsumen yang dilakukan Credit Suisse, yang rilis pada Rabu, (30/1/2013), belanja untuk pangan akan memakan alokasi anggaran paling besar yaitu 28% dari total pendapatan kalangan masyarakat menengah di tanah air.

Hasil riset Credit Suisse menunjukkan kalangan masyarakat menengah Indonesia mengalokasikan 7%  pendapatannya untuk kesehatan, 3% untuk hiburan, 5% untuk perawatan diri, 6% untuk belanja otomotif, dan 4% untuk perumahan.

Alokasi belanja lain yang dilakukan kalangan masyarakat kelas menengah ini adalah 4% untuk public utilities, 11% tabungan, dan 26% untuk pengeluaran lainnya.

Preferensi belanja konsumen Indonesia biasanya ditujukan untuk kebutuhan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti minuman, kosmetik, parfum, dan fashion, serta beberapa produk tak bermerek lainnya. 

Sayangnya, kalangan masyarakat baru di tanah air ini terbilang cukup minim dalam menganggarkan alokasi untuk pendidikan yang hanya mencapai 6%. Alokasi ini jauh lebih sedikit dari India yang mengalokasikan 12% dari anggarannya untuk pendidikan. Anggaran yang disediakan masyarakat kelas menengah di India meningkat dua kali lipat dibandingkan setahun yang lalu. 

Di Indonesia sendiri, riset tahunan yang ketiga ini menggunakan 1.531 responden sebagai sampel penelitian yang diambil dari sembilan lokasi penelitian, dari Medan sampai Makasar. (Est/Shd)