Sukses

Impor Dibatasi, Buah Lokal Kembali Merajai Pasar

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyatakan pembatasan impor buah oleh pemerintah membuat buah lokal bisa kembali membanjiri pasar domestik.

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyatakan pembatasan impor buah oleh pemerintah sangat menguntungkan buah lokal. Pasalnya, buah dalam negeri bisa kembali membanjiri pasar domestik, sehingga ikut menguntungkan petani lokal.

"Ada impor dibatasi, ya nggak masalah.Kan bisa diganti dengan buah lokal yang tidak kalah bersaing, malah lebih enak," ungkap Sekretaris Jenderal APPSI, Ngadiran ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat (1/2/2013).

Meski begitu, Ngadiran mengaku penjualan buah impor di pasar tradisional tidak terpengaruh dengan aturan tersebut. Berbeda dengan toko modern yang menjual buah impor sekitar 80%.

"Toko modern kan mengeluh pembatasan impor karena menjual mayoritas buah impor. Tapi kalau pasar tradisional nggak terlalu banyak," tuturnya.  

Dia mengungkapkan kualitas produk lokal dapat dibuktikan karena tidak mengandung bahan-bahan pengawet atau kimia lainnya. Bahkan dari sisi kesehatan, buah lokal mempunyai kandungan gizi yang tinggi.

"Coba saja buah impor bisa bertahan lama, juga kulitnya licin. Bisa begitu diapakan, pakai pengawet atau tidak. Mestinya buah impor di cek dulu melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan. Berbeda dengan buah dari misalnya Malang, Indramayu, Lampung dan daerah lain," imbuhnya.

Dari sisi harga, harga buah lokal terbilang lebih tinggi sekitar Rp 2.000-Rp 3.000 dibanding buah impor. "Contohnya jeruk medan dijual Rp 14 ribu-Rp 15 ribu per kilogram (kg), sedangkan jeruk mandarin hanya Rp 12 ribu per kg," ungkap dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.