Sukses

Restoran Sudah Lebih Dulu Praktikkan Redenominasi Rupiah

Bank Indonesia dan pemerintah kini tengah gencar menyosialisasikan redenominasi rupiah. Beberapa pihak ternyata sudah mempraktikkan redenominasi ini seperti restoran.

Bank Indonesia dan pemerintah kini tengah gencar menyosialisasikan redenominasi rupiah. Beberapa pihak ternyata sudah mempraktikkan redenominasi ini seperti restoran.

Di daftar menu, banyak restoran yang meringkas harga makanannya. Contohnya harga steak Rp 35.000 hanya ditulis Rp 35. Tujuannya agar lebih praktis.

Kepraktisan menghilangkangkan tiga angka nol ini juga diakui Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia  Sudaryatmo.

Menurutnya, penyederhanaan nilai mata uang (redenominasi) rupiah memang dapat membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih praktis. Dengan berkurangnya tiga digit angka nol, orang tidak perlu membawa uang lebih banyak.

Misalnya saat dia ingin membeli suatu barang dengan harga Rp 30 juta, uang yang dibawa menjadi hanya Rp 30 ribu.

Menurut Sudaryatmo, kebijakan itu telah diterapkan di beberapa restoran, yang tidak menuliskan nolnya di menu makanan yang dijualnya.

"Ini tidak masalah, hanya supaya lebih praktis. Jadi, redenominasi itu bisa menyelesaikan persoalan praktis. " ujar  Sudaryatmo saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (4/2/2013).

Dia menilai angka nol di mata uang rupiah memang terlalu banyak. Hal ini membuat nilai rupiah sangat kecil dibandingkan mata uang lainnya seperti dolar Amerika Serikat.

"Kalau kita lihat kurs mata uang rupiah dibandingkan yang lain itu memang aneh, rupiah nilainya kelihatannya sangat kecil," paparnya.

Namun menurut dia, sebenarnya redenominasi tidak menyelesaikan masalah kecilnya kurs rupiah dibanding mata uang lain. Turunnya nilai tukar rupiah disebabkan posisi neraca perdagangan Indonesia yang defisit.

"Meningkatkan ekspor itu lebih strategis. Dari sisi konsumen, perlu dibuat bagaimana caranya supaya barang dan jasa yang dikonsumsi kandungan asingnya kecil," tutur dia. (Ndw/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.