Sukses

Konsorsium BUMN Tawarkan Konsep Baru Monorel Sepanjang 52 Km

Setelah bercerai dari PT Jakarta Monorail, PT Adhi Karya Tbk menggandeng 4 BUMN untuk melanjutkan pembangunan monorel sepanjang 52 km senilai Rp 9 triliun.

Setelah bercerai dari PT Jakarta Monorail, PT Adhi Karya Tbk berencana melanjutkan pembangunan monorel sepanjang 52 kilometer (km) dengan nilai investasi lebih dari Rp 9 triliun. Dalam merealisasikannya, perseroan menggandeng empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Adhi Karya akan tetap membantu pemerintah daerah (pemda) dalam membangun infrastruktur sebagai solusi mengatasi kemacetan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Adhi Karya punya konsep tambahan untuk menyambung pembangunan monorel oleh pemda sepanjang 52 km," ucap dia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (7/2/2013).

Monorel tersebut, lanjutnya, akan menghubungkan rute Cibubur-Cawang, Bekasi Cawang dan Cawang-Kuningan. Apabila terealisasi, jalur monorel bakal menyambung rute monorel pemda dan Jakarta Monorel dari Palmerah-Kuningan.

Bukan hanya itu, Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, mengungkapkan, pihaknya mendesain monorel dengan berbagai fasilitas, seperti stasiun pemberhentian, jaringan internet tanpa kabel atau wi-fi serta gedung parkir bagi kendaraan roda dua dan empat yang berlokasi di Cibubur serta Bekasi.

"Ini untuk menghindari kemacetan kendaraan dari arah tol luar Jakarta yang biasa terjadi. Jadi mereka bisa memarkirkan kendaraan sebelum naik monorel," ucapnya.

Proyek yang diperkirakan menelan kebutuhan dana lebih dari Rp 9 triliun ini, menurut Kiswodarman bakal diwujudkan bersama BUMN lain, antara lain PT Jasa Marga Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Len Industri Persero, dan PT Industri Kereta Api Persero.

"Konsorsium itu lah yang membedakan antara konsep monorel baru dan lama. Sehingga nggak akan memberatkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD)," sambung Dahlan.

Kiswodarmawan mengatakan, dana tersebut akan dipenuhi dari kas internal masing-masing BUMN sebesar 30% serta 70% pinjaman perbankan pelat merah. "Yang pasti Adhi Karya akan lebih besar porsi pendanaannya, karena mereka yang punya proyek," pungkasnya. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini