Sukses

Utang Rp 1,2 Triliun, Kas Batavia Air Hanya Tersisa Rp 1 Miliar

Maskapai Batavia Air yang baru saja mengalami pailit, hanya menyisakan uang kas perseroan sekitar Rp 1 miliar. Pemailitan sendiri diajukan karena Metro Batavia dianggap tak mampu melunasi utang hingga Rp 1,2 triliun.

PT Metro Batavia (Batavia Air) yang baru saja mengalami pailit, hanya menyisakan uang kas perseroan sekitar Rp 1 miliar. Pemailitan sendiri diajukan karena Metro Batavia dianggap tak mampu melunasi utang hingga Rp 1,2 triliun.

Informasi tersebut diperoleh Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo dari tim kurator pailit Batavia Air di Jakarta, Jumat (8/2/2013).

Djoko mengatakan, pemilik Batavia Air telah meminta otoritas berwenang untuk mengamankan aset milik perusahaan. Sayang, Djoko tak mengungkapkan nilai aset yang masih dimiliki perusahaan.

"Jadi mereka meminta bantuan untuk diamankan aset-asetnya yang ada di Bandara karena total utang mereka sangat banyak mencapai sebesar Rp 1,2 triliun," ujar Djoko.

Menurut Djoko, Kemenhub sebagai pihak regulator tidak punya kekuasaan khusus dalam mengawasi bisnis dan keuangan maskapai secara mendalam. Selama ini, pihak regulator hanya bisa memeriksa kondisi perusahaan dari laporan keuangan yang disampaikan setahun sekali.

"Pihak regulator (Kemenhub) tidak punya kuasa khusus dalam mengawasi bisnis dan keuangan maskapai secara mendalam," ujar dia.

Seperti yang diketahui, keputusan pailit yang menimpa PT Metro Batavia menyisakan tanda tanya bagia 150.000 penumpang yang terlanjur memiliki tiket keberangkatan hingga akhir tahun 2013. Para calon penumpang ini telah menyetor uang sebagai bukti pemesanan tiket namun dana tersebut telah digunakan untuk operasional perusahaan. (Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini