Sukses

Kemenhub Harap Batavia Maskapai Terakhir yang Pailit

Kementerian Perhubungan berharap tak ada lagi maskapai yang mengalami pailit seperti Batavia Air.

Kementerian Perhubungan berharap tak ada lagi maskapai yang mengalami pailit seperti Batavia Air.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo, meminta perusahaan penerbangan mempertahankan profesionalitas dan efisiensi dalam menghadapi persaingan dewasa ini.

"Pertumbuhan traffic, pelaku usaha makin banyak, akan buat persaingan semakin ketat. Di era persaingan seperti sekarang, profesionalitas dan efisiensi harus dipegang. Kita berharap Batavia adalah kasus terakhir," kata dia, Kamis (14/2/2013).

Dia mengatakan pertumbuhan jumlah penumpang angkutan umum 2011-2012 mencapai 15%, sebanyak 72,5juta.

Pertumbuhan jumlah penumpang ini, menjadikan peluang usaha di bisnis transportasi angkutan udara terbuka lebar. Persaingan pun akan kiat ketat.

PT Metro Batavia, operator maskapai Batavia Air dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Batavia digugat pailit oleh perusahaan lessor pesawat karena memiliki hutang sekitar US$ 4,8 juta.

Pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo, menilai sistem pengelolaan manajemen Batavia yang kurang handal, jadi penyebab kebangkrutan.

"Untuk kejadian Batavia Air itu pengelolaan manajemen yang kurang handal. Berjalan atau tidaknya penerbangan tergantung dari pengelolaan dari manajemen maskapainya," ujarnya.

Dia memberikan apresiasi atas pembukaan rute Mandala Airlines yang baru, yang menempatkan Pekanbaru sebagai pusat penerbangan yang menghubungkan Jakarta, Medan, dan Singapura.

Ia juga berpesan pada direksi Mandala bahwa pertumbuhan tidak harus ambisius, bombastis, tapi konsisten. Selain itu, yang terpenting profesionalitas dan efisiensi harus dipertahankan. (Est/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini