Sukses

Profil Ortus Group, si 'Penggarap' Monorel Jakarta

PT Jakarta Monorail (JM) memutuskan menggaet Ortus Group sebagai penggarap proyek monorel di ibukota. Ortus optimistis mampu menyelesaikan proyek yang dirancang mengatasai kemacetan.

PT Jakarta Monorail (JM) memutuskan menggaet Ortus Group sebagai investor pada proyek pembangunan moda transportasi monorel di ibukota. Perusahaan investasi ini optimistis mampu menyelesaikan proyek yang disiapkan untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta.

Ortus Group membantah bahwa status usaha mereka merupakan perusahaan asing yang memiliki basis bisnis di Singapura. Ortus menegaskan selama ini berbasis di Jakarta dan berstatus perusahaan privat.

Business Development Director Ortus Group, Banyu Biru Djarot, kepada Liputan6.com Kamis (14/2/2013) mengatakan, keterlibatan perusahaan dalam mega proyek ini sebetulnya telah sejak lama berlangsung. Ketika gubernur DKI Jakarta masih dijabat Soetiyoso, Ortus group telah diundang untuk ikut dalam program pengurangan kemacetan Jakarta. "Ortus tak memenangkan tender. Secara sisi business to business kami memang mau masuk," katanya.

Banyu menjelaskan, Ortus Group merupakan perusahaan investasi dan manajemen aset yang telah lama bergerak dalam 4 sektor yaitu infrastruktur, energi, properti, dan logistik. Saat ini, Ortus mengklaim telah memiliki portofolio hingga mencapai US$ 1 miliar.

"Dalam bidang infrastruktur, proyek monorel merupakan mega proyek kami yang pertama," ungkap Banyu seraya membantah bahwa basis perusahaan berada di Singapura.

Keterlibatan Ortus dalam proyek monorel, lanjut Banyu, dikarenakan visi perusahaan dan pemilik perusahaan Edward Soerjadjaya sejalan gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Selain dari sisi keuangan dan bisnis model yang menjanjikan, proyek monorel lebih ditujukan untuk mewujudkan visi dari banyak pihak.

"Saya sebagai individu, sebagai warga Jakarta, memandang proyek ini harus jadi," kata dia.

Seperti diketahui, Jakarta Monorail memutuskan menggandeng Ortus Group dalam pembangunan proyek monorel ibukota. Rencananya, proyek monorel yang dibangun sepanjang 30 kilometer dan dibagi dalam dua rute yaitu rute Jalur Hijau yang melintasi Kuningan - Dukuh Atas - Pejompongan - Senayan - Gatot Subroto - SCBD. Rute ini diperkirakan terbentang sepanjang 14,5 km.

Rute kedua atau Jalur Biru akan membentang sepanjang 15,5 km mulai dari Kampung Melayu - Tebet - Casablanca - Tanah Abang - Mall Taman Anggrek. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini