Sukses

Ortus Group: Monorel, Mega Proyek Infrastruktur Pertama Kami

Ortus Group, mengungkapkan pihaknya tinggal menunggu 1-2 dokumen untuk memastikan statusnya sebagai investor pada proyek monorel. Proyek ini diakui sebagai mega infrastruktur pertama perusahaan.

Perusahaan investasi dan aset manajemen, Ortus Group, mengungkapkan pihaknya tinggal menunggu 1-2 dokumen untuk memastikan statusnya sebagai investor pada proyek pembangunan moda transportasi monorel. Proyek ini diakui sebagai mega infrastruktur pertama yang digarap perusahaan.

"In term of infrastruktur, mega proyek ini merupakan yang pertama bagi kami," kata Business Development Director, Ortus Group, Banyu Biru Djarot ketika dihubungi Liputan6.com, Kamis (14/2/2013).

Menurut Banyu, perusahaan telah menyiapkan uang tunai hingga US$ 30 juta setara Rp 288 miliar (kurs Rp 9.600) untul memastikan berjalannya proyek ini. Dana tersebut termasuk anggaran sebesar lebih dari Rp 2 triliun yang dipersyaratkan PT Jakarta Monorail (JM).

Banyu menjelaskan, anggaran sebesar US$ 30 juta tersebut akan digunakan salah satunya untuk menyelesaikan sejumlah kewajiban kepada beberapa pihak.

Sebagai perusahaan investasi, Ortus Group cukup optimistis dengan kebutuhan pendanaan proyek monorel yang ditaksir mencapai Rp 7 triliun. "Kami perusahaan investasi, kami terbiasa dengan proyek, dan kami juga punya jaringan ke sektor keuangan," kata Banyu.

Sumber pendanaan pada proyek ini rencananya akan dipasok dari kas perusahaan dan sumber eksternal lain seperti pinjaman lembaga keuangan. Namun, hingga saat ini Ortus belum mengkaji pola pembiayaan maupun lembaga keuangan yang akan diperoleh perusahaan.

"Investasi finansial dari proyek ini akan bersumber dari utang dan ekuitas. Untuk sumber finansialnya nanti akan didiskusikan," ujarnya.

Disinggung mengenai target pembangunan proyek ini, Banyu mengatakan pihaknya yakin bisa segera memulai pemancangan tiang pertama pada bulan ini. Hal ini tak terlepas dari permintaan gubernur DKI Jakarta yang meminta agar proyek monorel dapat segera direalisasikan. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini