Sukses

Siapa Minat, Peluang Bisnis Baru Penambal Ban Otomatis

Di saat menjamurnya bisnis aksesoris kendaraan, ada celah pasar yang masih belum banyak terjamah, yaitu berwirausaha menjadi penambal ban otomatis.

Pertumbuhan penjualan kendaraan nasional yang melesat tajam rupanya membuka peluang bisnis pelengkap sektor tersebut.

Di saat menjamurnya bisnis aksesoris kendaraan, ada celah pasar yang masih belum banyak terjamah, yaitu berwirausaha menjadi penambal ban otomatis.

Dari data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menyebutkan penjualan mobil nasional pada Januari 2013 mencapai 97.564 unit. Sedangkan sepeda motor sebanyak 646.082 unit terjual. 

Melihat kondisi ini, PT Cahaya Global Vision (CGV) menjajal peruntungan di bidang perdagangan dan jasa sebagai produsen produk VionSeal.

Produk tersebut merupakan cairan serat karet anti gumpal dan tahan lama khusus untuk menghindari kebocoran pada ban motor ataupun mobil pengendara. 

Cara kerja produk buatan Sidoarjo Jawa Timur ini sangat mudah, tinggal dioleskan secara merata pada bagian dalam ban kendaraan.

"Lalu saat motor atau mobil menginjak paku, maka udara akan keluar. Dan ketika itulah, cairan akan langsung menutupnya," pungkas mitra kerja atau salah satu owner sekaligus bertindak sebagai Manajer Operasional PT Cahaya Global Vision, M Rusdi K kepada Liputan6.com, Sabtu (16/2/2013). 

Melalui produk itu, dia mengatakan, pihaknya membuka 'pintu' bagi siapapun yang tertarik terjun menjadi reseller VionSel. 

"Kami membidik pasar perorangan, agar selain membangun usaha jasa penambalan ban, reseller juga bisa mengedukasi dan memperkenalkan produk tersebut kepada masyarakat," ujarnya.
 
Untuk menjadi reseller, lanjut Rusdi, mitra hanya perlu merogoh kocek Rp 250 ribu dan akan mendapatkan empat botol Vionseal ukuran jumbo serta marketing tools sebagai panduan bagi reseller untuk memulai usaha serta promosi.

"Jadi tidak perlu ribet seperti penambal ban manual yang butuh peralatan banyak," katanya.

Dia bilang, dari bisnis tersebut, reseller mampu mencetak omzet sekitar Rp 1 juta- Rp 2 juta per bulan. Namun angka itu bisa melejit seiring tingkat kemampuan dan upaya reseller dalam menggenjot penjualan. 

Sejak pembukaan bisnis pada Desember 2011 hingga saat ini, reseller yang tercatat hampir mendekati 900 orang. Dan pada tahun ini ditargetkan bisa menembus 1.000 orang.

"Kami ingin memperluas dan menambah target pasar skala korporasi, seperti yang sudah menjadi klien tetapnya sekarang ini yaitu Campina, Perhutani dan Tiki, dan perusahaan telekomunikasi di Sidoarjo dan Surabaya," jelas dia. 

Pihaknya juga akan membuka stan penjualan serta penambalan ban otomatis di sejumlah SPBU di Jabodetabek, Surabaya dan Sidoarjo di 2013. Sehingga strategi ini diharapkan dapat menjaring reseller baru. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini