Sukses

Industri Air Minum Kemasan Bakal Kedatangan Pemain Baru Tahun Ini

Industri air minum dalam kemasan di Indonesia akan kedatangan minimal dua perusahaan baru pada tahun ini.

Industri air minuman dalam kemasan di Indonesia bakal kian semarak. Hal itu seiring rencana pendirian minimal dua perusahaan air minum kemasan di tahun ini.

Perusahaan tersebut rencananya berlokasi di Jawa dan Sumatera.

Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin), Sudarman Bolo, mengatakan berdirinya kembali industri air minum kemasan tersebut karena melihat pasar dan permintaan air kemasan yang terus tumbuh.

"Saat ini pemerintah menargetkan kontribusi perluasan jangkauan ketersediaan air minum yang sehat untuk dikonsumsi dan peluang ini yang ditangkap para industri," ujar dia, kepada Liputan6.com, Sabtu (16/2/2013).

Namun dia enggan menyebutkan nama perusahaan maupun nilai investasi yang akan ditanamkan perusahaan air kemasan baru tersebut. Yang pasti, perusahaan tersebut berskala menengah maupun besar.

Potensi pasar air kemasan memang masih baik. Pada tahun ini saja, produksinya diperkirakan naik 12% sampai 15% dari dari jumlah produksi pada 2012 sebanyak 19 miliar liter.

Di sisi lain, dia menyatakan jika pengusaha belum menaikkan harga jual produknya hingga saat ini kendati mereka telah menanggung beban kenaikan biaya produksi seiring peningkatan upah dan tarif listrik.

Pernyataan ini menanggapi kenaikan harga air minum dalam kemasan sudah mulai terjadi di tingkat eceran.
"Kami sebagai asosiasi belum menerima laporan dari para pelaku jika mereka telah menaikkan harga," tutur dia.

Sudarman menduga kenaikan harga merupakan pembentukan pasar, di mana kebutuhan yang tinggi tak seimbang dengan pasokan.

Hal itu, kata dia, karena beberapa wilayah di Jakarta masih kesulitan mendapatkan pasokan air minum kemasan karena akses yang masih terdampak banjir.

"Pengiriman sedikit tersendar di depot tertentu dan mempengaruhi pasokan," tegas.

Dia pun berharap kondisi tersebut segera berubah sehingga pasokan kembali lancar. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini