Sukses

3 Sektor Industri Pemicu Bengkaknya Impor BBM

Impor BBM yang terus meningkat mengancam kondisi fiskal Indonesia. Saat ini tercatat impor BBM telah mencapai 400 ribu hingga 460 ribu barel minyak perhari (Bph)

PT Pertamina (Persero) menyatakan, kondisi fiskal Indonesia semakin terancam karena aktivitas impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus meningkat. Saat ini tercatat impor BBM telah mencapai 400 ribu hingga 460 ribu barel minyak perhari (Bph).

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Sugiharto, mengatakan produksi minyak dalam negeri kini sudah tidak sebanding dengan permintaan. Hal ini dipicu produksi dari lapangan minyak domestik yang sudah tidak optimal.

"Konsumsi domestik masyarakat meningkat sehingga kebutuhan energi juga besar," kata Sugiharto, dalam diskusi panel Jurus Alternatif Penghematan Konsumsi BBM," di Hotel Mulia Jakarta, Minggu (17/2/2013).

Menurut Sugiharto, konsumsi BBM terbesar terjadi pada sektor industri angkutan khususnya penggunaan BBM untuk moda angkutan udara, kendaraan bermotor, serta pembangunan properti yang terus menunjukan peningkatan.

"Semua sektor ini membutuhkan energi sehingga permintaan akan energi akan semakin besar," jelas Sugiharto.

Sebelumnya, Sugiharto mengungkapkan konsumsi BBM bersubsidi sejak awal tahun hingga hari ini telah mencapai Rp 37 triliun. Padahal pemerintah lewat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 hanya mengalokasikan dana sekitar Rp 300 triliun.

"Ini hari ke 46-47 pada tahun ini, lebih kurang sudah menghabiskan Rp 37 triliun, kendaraan bermotor mengkonsumsi anggaran Rp 800 miliar-900 milar per hari," tutup Sugiharto. (Pew/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini