Sukses

Jumlah Wirausaha RI Masih Kalah dari Malaysia

Basis wirausaha Indonesia sampai saat ini masih sekitar 2% atau 700 ribu orang. Angka tersebut kalah dibanding Malaysia yang sudah menyentuh level 5%.

Basis wirausaha Indonesia sampai saat ini masih sekitar 2% atau 700 ribu orang. Angka tersebut kalah dibanding Malaysia yang sudah menyentuh level 5%.

Deputi Bidang Industri dan Perdagangan Kementerian Perekonomian, Eddy Putra Irawady mengatakan syarat negara maju membutuhkan jumlah wirausaha minimal 2% dari total populasi.

"Sekarang jumlah wirausaha kita sekitar 700 ribu atau 2%. Sehingga masih dibutuhkan 4 juta wirausaha baru untuk memenuhi persyaratan itu," katanya di acara Kompetisi Bisnis (Kompek) ke-15 di Jakarta, Senin (18/2/2013).

Padahal jika melongok perkembangan negara tetangga, menurut dia, Malaysia telah mengungguli sebesar 5%, sementara Singapura menanjak di angka 7%.

"Bahkan jumlah wirausaha di Amerika Serikat sudah mencapai 11%. Sangat jauh bila dibandingkan Indonesia," tutur Eddy.

Data Badan Pusat Statistik tahun 2010 menunjukkan, dari sekitar 40 juta angkatan kerja terdiri dari tamatan sekolah dasar (SD) sebesar 50%, sekolah menengah pertama (SMP) 19,1%, dan 23,4% dari lulusan sekolah menengah atas (SMA) sederajat, diploma 2,8% serta sarjana strata satu sebesar 4,8%.

Oleh sebab itu, Eddy menjelaskan pihaknya terus mendorong peningkatan wirausaha muda melalui beragam kebijakan pengembangan. Diantaranya, melalui pelatihan, inkubasi, pemagangan, kolaborasi dan kemitraan.

"Perluasan akses pembiayaan (KUR), modal ventura, keuangan syariah, dana bergulir, pembiayaan ekspor dan sebagainya," pungkasnya.

Selanjutnya, memperluas akses pasar para wirausaha tersebut dengan pembagunan pasar dan pertokoan, promosi, penggunaan produk dalam negeri serta pembelian pemerintah. Juga penyederhanaan regulasi dan kemudahan birokrasi

"Perizinan akan disederhanakan, dan dipermudah, seperti mengisi satu formulir saja atau lainnya. Terpenting, wirausaha itu nantinya punya identitas alias terdaftar," ujar Eddy. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.