Sukses

Warga Indonesia Paling Banyak Berobat ke Singapura

Medical tourism kini seperti menjadi gaya hidup tersendiri bagi kalangan menengah ke atas. Tak heran kunjungan wisatawan medis asing ke Singapura selalu melonjak termasuk dari Indonesia.

Medical tourism (wisata berobat) kini seperti menjadi gaya hidup tersendiri bagi kalangan menengah ke atas. Tak heran jumlah kunjungan wisatawan medis asing ke Singapura selalu melonjak setiap tahunnya, termasuk Indonesia yang berkontribusi besar terhadap peningkatan tersebut.

Menurut laporan dari The Straits Times, jumlah pasien asing yang mencari perawatan medis terus mengalami kenaikan signifikan pasca krisis ekonomi global pada 2008.
 
Saat ini lima negara Asia tercatat sebagai penyumbang wisatawan medis teratas yang menyambangi Singapura, bahkan mengalahkan Amerika dan Inggris. Hal ini menunjukkan bila negeri Singa itu masih menjadi salah satu tujuan favorit medical tourism dunia.

Berdasarkan data statistik dari Departemen Kesehatan Singapura dan Singapore Tourism Board seperti dilansir dari TTG Asia, Selasa (19/2/2013), total wisatawan medis ke Singapura menembus 35.959 pengunjung pada 2011.

Anggaran yang dihabiskan untuk melakukan medical tourism hampir satu miliar dolar Singapura atau setara dengan US$ 806,90 miliar atau naik dibanding dua tahun sebelumnya.

Dari jumlah wisatawan itu, Indonesia menyumbang 47,2%, disusul Malaysia 11,5%, Bangladesh sebesar 5%. Kemudian Vietnam 4,1% serta 2,7% merupakan warga Myanmar.

"Mayoritas dari wisatawan medis memilih perawatan kesehatan di rumah sakit swasta karena prosedur lebih mudah dan murah sebagai warga asing yang memang tidak mendapat subsidi dari pemerintah Singapura," kata The Strait News. Selain itu, sebagian besar wisatawan datang untuk melakukan bedah umum.

Sementara seorang ahli kesehatan setempat mengatakan, warga Amerika Serikat dan Inggris justru lebih memilih Singapura untuk mendapatkan pelayanan medis dengan harga terjangkau. Dan kini, Thailand, Malaysia serta India berlomba ikut memasang tarif kompetitif demi menjaring wisatawan medis. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini