Sukses

5 Ide Dasar Pengembangan Usaha ala CEO General Electric

Setiap pimpinan perusahaan, memiliki cara dan pandangan sendiri untuk meraih kesuksesan melalui peningkatan bisnisnya. Jeffrey R. Immelt, Chairman of the Board and Chief Executive Officer, General Electric Company, salah satunya.

Setiap pimpinan perusahaan, memiliki cara dan pandangan sendiri untuk meraih kesuksesan melalui peningkatan bisnisnya. Jeffrey R. Immelt, Chairman of the Board and Chief Executive Officer, General Electric Company, salah satunya.

Immelt yang hadir sebagai presentator di Kementerian Perdagangan, melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan berpotensi positif.

Hal itu yang menyebabkan GE menanamkan investasi sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 2,9 triliun untuk mengembangkan infrastruktur energi di Indonesia.

Negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa meski perekonomiannya akan terus berkembang namun diperkirakan melamban dari sebelumnya.

Sementara itu dia melihat pertumbuhan yang signifikan berasal dari emerging market, seperti Indonesia. Adapun sektor ekonomi yang berpotensi tumbuh baik di Indonesia menurutnya adalah minyak dan baja.

Selain itu, ia juga menilai pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan pertumbuhan kelas menengah turut menyokong ekonomi di Indonesia. 

"Kami merasa kami harus senantiasa berkompetisi. Meski begitu, kami tidak memungkiri bahwa budaya itu juga hal yang pokok. Kami percaya dapat bekerja di sini dengan cara-cara yang lebih baik. Kami yakin kami dapat berikan solusi yang baik bagi masyarakat," kata dia, Rabu (20/2/2013).

Immelt pun membagi bagaimana konsepnya menjalankan usaha. Orang nomor satu di General Electric ini, mengatakan setidaknya ada lima konsep ide dasar untuk mengembangkan usaha menjadi kelas dunia, yaitu:

1. Independensi

Perusahaan energi di Amerika Serikat banyak diantaranya yang berdikari. Immelt menilai, kini saatnya untuk lebih banyak menarik investasi dari luar.

2. Perhatian pada sumber-sumber alam

Globalisasi saat ini memang mendorong eksplorasi tambang secara besar-besaran. Sementara kita tidak bisa tutup mata produksi semakin menurun. Kebutuhan produksi kita jauh di atas yang bisa disediakan alam.

Terkait dengan hal tersebut, sebelum berfikir jauh untuk mencapai target ekspor, yang utama adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri.

3. Penggunaan teknologi baru

Banyak pabrik harus mulai berubah untuk mengefisiensikan biaya agar tercapai low cost product. Pabrik yang gunakan teknologi baru pasti akan lebih efisien daripada yang tidak. Mereka juga akan hasilkan pasokan yang lebih besar.

4. Penggunaan media sosial

Setiap orang saat ini mengenal media sosial. Penggunaan media sosial bisa menjadi lokomotif untuk meningkatkan pamor pabrik dan perhatian publik.

5. Perhatian pada skala dan konsekuensinya

Ada yang bilang ukuran adalah kutukan. Semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa. Perusahaan yang tumbuh cepat dan kian besar pasti butuh kepemimpinan yang lebih kredibel, yang bisa membawa dan mengontrol banyak orang. (Est/Nur)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini