Sukses

Harga Elpiji 12 Kg Naik, Orang Kaya Beralih ke 3 Kg

Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) ditengarai mendorong penggunaan gas elpiji subsidi 3 kg meningkat di masyarakat.

Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) ditengarai mendorong penggunaan gas elpiji subsidi 3 kg meningkat di masyarakat.

Jika dulu, pengguna gas 3 kg hanya sebatas masyarakat kelas menengah ke bawah, ke depan masyarakat kelas menengah bahkan atas akan ikutan jadi pemakai juga.

Ketua Umum Asosiasi Industri Tabung Baja (AITB), Tjiptadi, mengaku telah mengamati fenomena kondisi pemakaian gas 3 kg di masyarakat kelas menengah dan atas tersebut terjadi saat ini.

"Sekarang saja gas 3 kg sudah tidak hanya dipakai kelas menengah bawah, masyarakat di kawasan Menteng saja sudah memakainya, orang gedungan juga karena harga murah dan itu mungkin yang harus dipikirkan pemerintah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (21/2/2013).

Padahal, menurut dia, program konversi dari minyak tanah ke gas 3 kg yang berlangsung sejak tahun 2007, lebih utama menyasar masyarakat kelas menengah bawah.

Kala itu pemerintah berkeinginan masyarakat  mengalihkan penggunaan energi dari minyak tanah ke gas yang memiliki harga lebih murah. Program ini dicetuskan Wakil Presiden Jusuf Kalla kala itu.

Masyarakat, lanjut dia, tergiur mengalihkan penggunaan dari elpiji 12 kg ke 3 kg karena tergiur dengan perbedaan harga yang mencolok.

Saat ini harga gas elpiji ukuran 12 kg saja di pasaran sekitar Rp 75.000 per tabung, sementara ukuran 3 kg sebesar Rp 15.000 per tabung.

Dia pun meminta pemerintah mencari solusi yang baik agar program konversi yang dinilai sudah cukup sukses ini tepat sasaran ke masyarakat. (Nur)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.