Sukses

Harga Emas Naik Terdorong Keyakinan The Fed Lanjutkan Stimulus

Harga emas berkilau hari ini, dengan kenaikan hampir 1%. Pendorongnya, data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah meningkatkan harapan Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan stimulus moneternya.

Harga emas berkilau hari ini, dengan kenaikan hampir 1%. Pendorongnya, data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah meningkatkan harapan Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan stimulus moneternya.

Stimulus moneter sebagai upaya menghilangkan kekhawatiran jika Bank Sentral AS ini akan menghentikan pembelian aset dalam waktu dekat.

Harga emas untuk  pengiriman April naik 60 sen menjadi $ 1,578,60 per troy ounce. Rebound dengan tajam setelah tujuh bulan berada di level rendah US$ 1.554,49 per troy ounce, dengan volume perdagangan sekitar 20% di atas rata-rata 250-hari, seperti dilansir Washington Post, Jumat (22/2/2013).

Laporan ekonomi AS menyebutkan jumlah pengangguran dan harga di tingkat konsumen masih akan memasuki fase recovery, mendukung argumen The Fed harus melanjutkan pembelian obligasi senilai US$ 85 juta per bulan untuk merangsang pertumbuhan.

Sebelumnya pada Rabu (20/2), harga emas turun setelah beberapa anggota The Fed menyatakan takkan melanjutkan pembelian obligasi oleh Bank Sentral.

Kekhawatiran muncul, jika Fed mengakhiri program pembelian obligasi, akan membuat emas kurang menarik bagi banyak investor.

Pembelian obligasi The Fed yang dimaksudkan untuk memacu perekonomian, tetapi mereka juga dapat menyebabkan inflasi.

Hal ini yang mendorong beberapa investor mencari emas, karena mereka melihat logam mulia sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Adrian Day, Asset Management Day di Annapolis, mengatakan beberapa kliennya telah menanyakan apakah mereka harus menjual emas. Harga logam ini telah menurun sejak awal Oktober, dan beberapa hedge fund terkemuka juga mengurangi kepemilikan emas.

"Perekonomian AS tampaknya belum membaik pada tingkat yang cukup kuat untuk meyakinkan Fed meninggalkan pembelian obligasi," ujar dia.

Para hedge fund, ia menambahkan, hanya cenderung melihat pada tren. "Kami  telah mengatakan kepada klien bahwa emas akan menjadi investasi yang sehat untuk jangka panjang," lanjutnya.

Jeffrey Sica, Kepala Investasi Wealth SICA, mengatakan ia mengharapkan beberapa hedge fund menjual lebih banyak emas dalam merespon peningkatan permintaan dari klien.

Lonjakan volatilitas harga emas juga mendorong ritel investor untuk mengurangi taruhan bullish mereka pada emas.  (Nur)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.