Sukses

Berapa Harga Listrik Ideal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya?

Pemerintah terus mengembangkan produksi listrik dari berbagai sumber, salah satunya dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Berapa harga ideal untuk listrik dari sumber PLTS?

Pemerintah terus mengembangkan produksi listrik dari berbagai sumber, salah satunya dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Berapa harga ideal untuk listrik dari sumber PLTS?

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengkaji harga listrik yang berasal dari PLTS. Dalam kajian tersebut diusulkan tarif 25 sen dolar AS per Kilo Watt hours (Kwh). Dengan kurs dolar di level Rp 9.704 maka  25 sen dolar AS per Kilo Watt hours (Kwh) setara dengan Rp 243 per Kwh.

Harga ini jauh lebih murah dibanding listrik dengan BBM yang harganya untuk Pelanggan rumah tangga berdaya 450 VA, stagnan Rp 415 per kilowatthour (kWh). Pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA, stagnan Rp 605 per kWh. Pelanggan rumah tangga 1.300 VA sebesar Rp 833 per kWh

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Eneri (EBTKE) kementerian ESDM Rida Mulyana  mengtakan saat ini Kementerian ESDM bersama Kementerian Kordinator Perekonomian dan Kementerian Keuangan masih mendiskusikan tarif listrik tenaga listrik yang berasal dari sinar matahari tersebut.

"Tarif sedang kita godok dengan pihak terkait," kata Ridha, di Kantornya, Jakarta Jumat (22/2/2013).

Rida menambahkan, meski penetapannya  masih dalam pembahasan namun pihaknya sudah punya usulan untuk tarif listirk PLTS. Haerga listrik dari sinar matahari tersebut diusulkan dengan harga 25 sen per Kwh.

Menurut Rida, pada awalnya harga listik tersebut akan dilakukan secara gradual, namun karena daerah satu dengan lainya kondisi alamnya memiliki perbedaan, maka ia usulkan tariftersebut disama ratakan.

"Tapi karena lokasinya beda-beda kita pukul rata 25 sen untuk semua daerah," ungkap Rida.

Rida menjelaskan, nantinya pengembangan PLTS akan menggantikan peran Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pada siang hari. Sehingga dengan berkurangnya kinerja PLTD diharapkan dapat menghemat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengurangi polusi udara.

"Lokasinya akan bekerja sama dengan PLTD, suatu sistem kelistrikan akan dilakukan dengan PLTD tapi intinya untuk subsitusi PLTD. Jadi PLTD beroperasi hanya malam," tutup Rida. (Pew/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini