Sukses

Harga Elpiji 12 kg Naik, Oplosan Gas Akan Kian Marak

Rencana kenaikan gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) dikhawatirkan mendorong aksi oplosan gas kian marak akibat tingginya perbedaan harganya dengan yang ukuran 3 kg.

Rencana kenaikan gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) dikhawatirkan mendorong aksi oplosan gas kian marak akibat tingginya perbedaan harganya dengan gas berukuran 3 kg.

Ketua Umum Asosiasi Industri Tabung Baja (AITB), Tjiptadi, mengatakan aksi oplosan kerap terjadi karena ada oknum tidak bertanggung jawab berupaya meraup keuntungan lebih.

"Mereka bisa meraih miliaran dengan memindahkan gas dari 3 kg ke 12 kg yang harganya jauh lebih mahal," ujar dia kepada Liputan6.com, Sabtu (23/2/2013).

Tjiptadi menuturkan, aksi oplosan sebenarnya sudah kerap terjadi. Pelakunya kadang merupakan pihak yang dipercaya mendistribusikan gas kepada masyarakat. Mereka tergiur meraup keuntungan dengan memindahkan isi tabung gas 3 kg ke 12 kg.

Saat ini harga gas elpiji ukuran 12 kg saja di pasaran sekitar Rp 75.000 per tabung, sementara ukuran 3 kg sebesar Rp 15.000 per tabung. Jika dihitung secara gambaran kasar, perbedaan harga gas antara 12 kg dan 3 kg adalah Rp 1.250 per kg.

Sementara PT Pertamina (Persero) mengusulkan kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram sebesar Rp 25.400 per tabung mulai Maret 2013, maka dipastikan perbedaan harga menjadi lebih besar lagi.

Selain merugikan negara, menurut Tjiptadi, aksi oplosan juga berbahaya bagi masyarakat. Sebab dalam proses oplosan, akan terjadi kerusakan pada tutup tabung gas yang dibongkar paksa.

Saat ini, kata Tjiptadi, jumlah tabung gas yang beredar di masyarakat sudah mencapai 70 juta, sebanyak 6 juta dipasok dari impor. Selain itu, ada pula stok tabung gas di dalam pabrik yang ditujukan untuk perputaran.

Dia pun pemerintah mengambil langkah-langkah pencegahan dan penindakan terhadap aksi oplosan gas tersebut sehingga tidak merugikan keuangan negara maupun keselamatan masyarakat. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.